Scroll Untuk Membaca

Aceh

Baru Rampung, Talud Di Puskesmas Kuta Tinggi Sudah Retak

Baru Rampung, Talud Di Puskesmas Kuta Tinggi Sudah Retak
Kondisi retakan sisi depan dan belakang bangunan talud sebagai penahan tebing di Puskesmas Kuta Tinggi yang masih terlihat tertutup papan mal kecil. Waspada/Ariefh
Kecil Besar
14px

SINGKIL (Waspada): Meski baru 2 bulan selesai dikerjakan (rampung), namun pkerjaan pembangunan talud penahan tebing di Puskesmas Kuta Tinggi Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil, kini telah retak dan rawan roboh.

Pantauan Waspada, Proyek Penunjukan Langsung (PL) dengan nama paket Lanjutan Pekerjaan Talud dan Timbunan Puskesmas Kuta Tinggi, yang menelan anggaran Rp163.040.000 bersumber anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dikerjakan CV AJK, dikerjakan mulai 16 April dan selesai kontrak pekerjaan 14 Juli 2024.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Baru Rampung, Talud Di Puskesmas Kuta Tinggi Sudah Retak

IKLAN

Mirisnya, baru 2 bulan selesai masa pekerjaannya namun talud tersebut kini kondisinya sudah retak dan dikhawatirkan bakal roboh.

Sehingga diduga proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan terindikasi menggunakan material yang tidak sesuai.

Kepala Puskesmas (Kapus) Kuta Tinggi, Putra Andalas Berutu yang dikonfirmasi Waspada, Selasa (1/10/2024) membenarkan jika talud yang baru dibangun tersebut kondisinya sudah retak. Jika tidak cepat diperbaiki atau dilakukan pemeliharaan dikhawatirkan bakal roboh dan kembali mengancam bangunan lainnya.

Terkait pelaksanaan proyek di Puskesmas tersebut, pihaknya hanya selaku penerima manfaat dan tidak terlibat dalam pelaksanaannya.

Baru Rampung, Talud Di Puskesmas Kuta Tinggi Sudah Retak

Dijelaskannya, proyek pembangunan talud sebelumnya dikerjakan pada 2022 lalu. Namun volumenya tidak cukup untuk menyelesaikan pengaman tebing Puskesmas.

Sehingga tahun 2024 ini kembali dikucurkan lagi anggaran PL untuk lanjutan pembangunannya.

“Dulu pada tahun 2022 sudah pernah dibangun, namun anggaran tidak cukup, pas di ukur volume tidak sampai, jadi pada tahun ini ada pokir dari dewan untuk melanjutkan pekerjaan talud yang inklud dengan penimbunan,” terang Putra.

Begitupun katanya, diperkirakan volume timbunan mencapai 200 kubik, sehingga karena tidak mencukupi, rekanan memanfaatkan timbunan sisa pekerjaan yang lama dan sisa bongkaran bangunan rumah dinas.

“Pekerjaannya baru awal April lalu, tapi memang sekarang sudah retak,” ucapnya. (B25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE