Scroll Untuk Membaca

Aceh

Belum Tuntas, ADD 2022 Gp. Sungai Pauh Tanjung Masih Diaudit Inspektorat

Belum Tuntas, ADD 2022 Gp. Sungai Pauh Tanjung Masih Diaudit Inspektorat
Rapat koordinasi lanjutan terkait ADD tahun 2022, di Kantor Geuchik Gampong Sungai Pauh Tanjung Kecamatan Langsa Barat, Selasa (21/3). Waspada/Munawar
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Sejumlah kegiatan serta belanja barang Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2022 di Desa Gampong Sungai Pauh Tanjung, Kecamatan Langsa Barat yang belum terealisasi sepenuhnya hingga saat ini tahun 2023 masih diaudit inspektorat.

Hal tersebut menindaklanjuti rapat sebelumnya, di mana dalam perjanjian Geuchik/Kepala Desa Gampong Sungai Pauh Tanjung, Muklis Saputra yang sudah jatuh tempo dengan masyarakat terkait dana ADD tersebut, Tuha Peut Gampong kembali menggelar musyawarah di Kantor Geuchik Gampong setempat, Selasa (21/3).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Adapun proyek kegiatan fiktif pada tahun anggaran 2022 diantaranya, pengadaan alat produksi ketahanan pangan, meliputi pengadaan ternak ketahanan pangan, belanja ternak sapi 3 ekor Rp27 juta, kambing 40 ekor Rp72 juta, satu paket bioflog Rp23 juta serta pemanfaatan lahan dan hidroponik senilai Rp40.380.400.

Perwakilan Tim Inspektorat Kota Langsa, Bustami, SH mengatakan, sebelumnya kami sudah menerima laporan dari masyarakat Gampong Sungai Pauh Tanjong terkait ADD tahun 2022 yang fiktif.

Kehadiran kami guna menyaksikan perjanjian tertulis geuchik dengan masyarakat semoga dapat terselesaikan dengan baik. Semestinya, jika terjadi persoalan jangan sampai mencuat dan terekspos keluar dan dapat dilakukan dengan musyawarah.

Perlu diketahui, terkait penyelesaian ADD ini, berupa pengadaan lembu, kambing, hidroponik dan bioflok masih dalam tahap audit dari Inspektorat, hewan ternak tersebut jangan disembelih, karena itu sebagai barang bukti, tandasnya.

Camat Langsa Barat Hadi Wijaya SSTP MAP menyampaikan, Alhamdulillah hari ini, geuchik sudah bersedia untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu terkait dengan dana ketahanan pangan ini sudah ada lembu dan kambing, sedangkan bioflok dan hidroponik dalam tahap pengerjaan.

Lanjutnya, menjelang bulan puasa baiknya kita semua saling memaafkan, tidak ada manusia yang sempurna. Alangkah baiknya persoalan ini diselesaikan secara adat dulu dari gampong secara musyawarah dan mufakat sesuai dengan qanun adat Aceh nomor 9 tahun 2008.

“Apa bila juga tidak selesai terkait ADD di Gampong Sungai Pauh Tanjung, baru di proses nantinya ketingkat yang lebih tinggi. Kami berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik,” harap Hadi.

Dalam musyawarah tersebut, Wakapolsek Langsa Barat, Ipda Budi Indrayetno SH juga menyampaikan, agar permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan secara adat dan kekeluargaan.

Sementara terkait adanya permintaan masyarakat untuk menyembelih hewan kambing dan lembu untuk meugang, Wakapolsek menyampaikan, bahwa hewan tersebut merupakan barang bukti yang saat ini masih dalam proses audit pihak berwenang.

Sementara, Ketua Pemuda Sungai Pauh Tanjung, Raja Syahputra mengucapkan terimakasih kepada semuanya, seperti saran yang disampaikan camat dan pihak inspektorat agar melakukan musyawarah.

“Jadi kalau bercerita musyawarah jangan hanya saat penyelesaiannya saja digelar musyawarah perencanaannya juga harus dimusyawarahkan. Ketika sudah diketahui masyarakat luas terkait ADD fiktif baru dilakukan musyawarah,” ucapnya.

Kemudian, lahirnya sebuah perjanjian tertulis terkait penyelesaian ADD 2022 dengan bunyinya: “Jika tidak terealisasi dalam waktu yang sudah disepakati maka saya atas nama Muklis Saputra (Geuchik Sungai Pauh Tanjong) bersedia turun dari jabatan dan dituntut secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Dalam surat perjanjian tersebut yang turut ditandatangani dan difasilitasi oleh Forum Geuchik Kota Langsa yang menjadi pertanyaan masyarakat saat ini kemana Forum Geuchik itu yang akan menjamin Penyelesaian ADD Gampong Sungai Pauh Tanjung dalam musyawarah ini dan sekarang kemana mereka? tandas Raja.

Geuchik Gampong Sungai Pauh Tanjong Muklis Saputra kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Dalam hal ini, saya telah berupaya untuk menyelesaikannya, meski belum terealisasi semua.

Untuk, hewan ternak berupa lembu dan kambing sudah terealisasi sedangkan bioflok dan hidroponik dalam tahapan pengerjaan. Muklis berjanji akan menyelesaikan pembuatan hidroponik selama dua minggu kedepan dan menyelesaikan pembuatan Bioflog selama satu bulan.

Meskipun rapat berlangsung sedikit alot dengan wacana penyembelihan hewan ternak namun batal karena masih dalam audit pihak berwenang. Musyawarah yang dimulai sekita pukul 14:00 wib-selesai sore, berlangsung tertib ditutup dengan pembacaan doa oleh Imam Gampong. (b24)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE