BANDA ACEH (Waspada): Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA. mengingatkan umat Islam untuk memperbanyak membaca atau tadarus Alquran di bulan Ramadan.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz Yusran Hadi dalam ceramah Tarawih pada Minggu (09/04/23) malam di Masjid Babul Mawaddah Makodam Iskandar Muda, Banda Aceh.
Ceramah yang berlangsung selama lebih kurang 18 menit ini diikuti secara antusias oleh para jama’ah shalat Isya dan Tarawih serta Witir..
Ramadan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Dinamakan bulan Ramadan sebagai bulan Al-Qur’an, karena pada bulan ini diturunkan Al-Qur’an. Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan menjadi bukti nyata kemuliaan dan keagungan bulan Ramadan.
“Allah ta’ala berfirman: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).. (Al-Baqarah: 185).”
“Allah ta’ala juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam qadar”. (Al-Qadr: 1).”
Oleh karena itu, pada bulan Ramadan ini kita sangat digalakkan untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an atau tadarus Al-Qur’an yaitu membaca, memahami, mengkhatamkan, menghafal, dan mempelajari Al-Qur’an.
“Hal ini sesuai dengan Sunnah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah shallahu ”alaihi wa sallam bertadarus Al-Qur’an bersama Jibril ‘alaihissalam pada setiap malam bulan Ramadan,” jelas Ustaz-Yusran Hadi.

Selanjutnya, ustaz Yusran yang juga sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Syah Kuala Banda Aceh menegaskan pentingnya tadarus Al-Qur’an di setiap waktu terutama di bulan Ramadan.
“Tanpa membaca, memahami, dan mempelajari Al-Qur’an, maka kita tidak mungkin mengamalkan Al-Qur’an. Sedangkan mengamalkan Al-Qur’an hukumnya wajib ‘ain,” tuturnya.
Untuk itu, kita wajib membaca, memahami dan mempelajari Al-Qur’an pada setiap waktu termasuk bulan Ramadan. Mengingat bulan Ramadan merupakan bulan Al-Qur’an dan bulan yang penuh keberkahan dengan dilipatgandakan pahala ibadah dan amal shalih padanya, tadarus Al-Qur’an sangat dianjurkan pada bulan ini. Ini termasuk amalan yang paling utama di bulan Ramadan.
Jadi, setiap orang atau waktu yang berinteraksi dengan Al-Qur’an pasti menjadi agung dan mulia. Bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an adalah bulan Ramadan. Maka bulan ini menjadi bulan yang paling agung dan mulia. Malaikat yang nenurunkan Al-Qur’an adalah malaikat Jibril. Maka ia menjadi malaikat yang paling agung dan mulia. Orang yang diturunkan Al-Qur’an kepadanya adalah Muhammad shallahu ‘alaihi wa salam. Maka ia nenjadi manusia yang paling agung dan mulia.”
Oleh karena itu, agar kita mendapat kemuliaan dengan Al-Qur’an, mari kita-senantiasa bertadarus Al-Qur’an. Karena orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an, pasti menjadi orang yang mulia, katanya.
“Kebahagiaan hidup kita tergantung sejauh mana interaksi kita dengan Al-Qur’an. Semakin banyak interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka kita semakin menjadi bahagia karena kita dekat dengan Allah. Sebaliknya, semakin kita jauh dari Al-Qur’an maka hidup kita semakin susah. Karena kita jauh dari petunjuk Allah ta’ala,” tegas ustaz Yusran.
Ustaz Yusran yang juga Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh lulusan International Islamic University Malaysia (IIUM) menyayangkan orang-orang yang tidak mau tadarus Al-Qur’an.
Namun sangat disayangkan, ada sebahagian umat Islam yang malas bertadarus Al-Qur’an. Al-Qur’an jarang dibaca bahkan sebahagian lagi ada yang tidak bisa membacanya.
Artinya, mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka dengan televisi atau youtube media sosial seperti Whatssap, Facebook, Instagram, dan sebagainya. Mereka lebih suka membaca koran, majalah, buku, dan bacaan lainnya.
“Sangat disayangkan, mereka mampu membaca koran atau berita online setiap harinya minimal 20 menit. Namun Al-Qur’an tidak mampu dibaca setiapnya dengan waktu yang sama. Mereka mampu membaca Whatssap, Facebook, status WA, dan Istagram setiap harinya berjam-jam, namun Al-Qur’an tidak mampu dibaca dengan waktu yang sama.
Padahal, bacaan mereka tersebut tidak memasukkan mereka ke dalam surga dan tidak membawa ketenangan dalam hidup serta tidak beri pahala setiap huruf yang dibaca. Tidak satupun keutamaan bagi kehidupan mereka yang diperoleh dari bacaan ini kecuali hanya sebagai berita.
Berbeda dengan Al-Qur’an.yang memiliki banyak keutamaan dan keuntungan bagi kedupan dunia dan akhiirat,” ungkap ustaz Yusran.
Ustaz Yusran yang juga sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh menjelaskan berbagai keutamaan.
Kata dia, sungguh beruntung orang-orang yang bertadarus Al-Qur’an. Tadarus Al -Qur’an memiliki banyak keutamaan. Di antaranya yaitu pertama: memberikan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Kedua; menjadi orang terbaik. Ketiga: dimasukkan ke dalam Syurga bersama dengan para malaikat. Keempat: dilipatgandakan pahala yaitu setiap huruf yang dibaca dengan sepuluh pahala dan kelima: menenangkan hati,” jelas ustaz Yusran.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran yang juga sebagai dosen Fiqh dan Ushul Fiqh UIN Ar-Raniry mengajak umat Islam untuk senantiasa memperbanyak tadarus Al-Qur’an terutama pada bulan Ramadan ini.
” Mari kita memperbanyak tadarus Al-Qur’an pada setiap waktu terutama di bulan Ramadan ini. Sangatlah rugi orang yang tidak bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadan ini, mengingat banyak keutamaan bulan Ramadan dan keutamaan tadarus Al-Qur’an. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan-keutamaan ini,” pungkasnya.(b02)