LANGSA (Waspada.id): Untuk menekan laju inflasi dalam mengatasi kerawanan pangan, pascabanjir, Pemerintah Kota (Pemko) Langsa melalui Dinas Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa gelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kepala Dinas Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, Ernie Yanti S.STP, MSP kepada Waspada.id, Rabu (17/8) sore menyampaikan, kegiatan gerakan pangan murah ini dilaksanakan atas arahan Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, SE untuk menstabilkan harga guna membantu masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menjaga daya beli masyarakat khususnya terhadap komoditas pangan strategis dan mendukung upaya pengendalian inflasi.
“Gerai pasar murah Pemko Langsa akan dilaksanakan selama empat hari yang akan dimulai sejak, Kamis-Minggu, 18-21 Desember 2025, bertempat di Lapangan Merdeka Kota Langsa dimulai sekira pukul 08:00 WIB hingga selesai,” sebutnyam
GPM ini, sambungnya, merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Kota Langsa dalam menanggapi gejolak inflasi yang tengah terjadi saat ini, apalagi dalam masa pemulihan pascabanjir.
Adapun kebutuhan pokok atau komoditi yang disediakan dengan harga yang telah disubsidi dan di bawah harga pasar yakni, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabang hijau, cabai rawit, telur ayam, daging ayam dan tomat.
Lanjutnya, pada GPM ini tidak menjual beras, karena beras sudah dimasukkan dalam bantuan langsung pangan (BLP) beras 10 kg per Kartu Keluarga (KK) begitu juga bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu dan Pemko Langsa akan menyalurkan bantuan BLP tahap tiga beras 10 kg per KK.
“Semoga dengan adanya Gerakan Pangan Murah (GPM) ini merupakan upaya Pemerintah Kota Langsa dalam membantu masyarakat pasca banjir agar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih murah dan terjangkau,” imbuh Ernie. (Id75)











