SINGKIL (Waspada): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil bersama Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat untuk merawat dan mengenali nilai Rupiah, sebagai alat tukar dan menjaga dari kejahatan peredaran uang palsu.
Masyarakat juga wajib bangga dan mengetahui, identitas simbol bangsa sehingga memahami bahwa Rupiah merupakan alat tukar pembayaran yang sah dan sebagai Simbol Kedaulatan dan Pemersatu Bangsa.
Selain itu, wajib dipahami fungsi rupiah dalam bertransaksi berbelanja dan berhemat sebagai alat pembayaran yang sah dalam perekonomian rakyat, secara nasional, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPW-BI) Provinsi Aceh Rony Widijarto P, saat membuka acara sosialisasi gerakan cinta rupiah di Kabupaten Aceh Singkil.
Sosialisasi Cinta, Paham dan Bangga (CPB) Rupiah serta Penggunaan Aplikasi QRIS ini turut dihadiri para ASN dari sejumlah SKPK serta Kepulauan, termasuk masyarakat yang berada di pedalaman Aceh Singkil, yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati setempat, Kamis (24/8).
Dipaparkannya, untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan, BI telah meluncurkan alat transaksi pembayaran yang disebut, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Meski telah diluncurkan sejak 2020 lalu namun belum banyak yang memahami untuk kemudahan pelayanan didaerah-daerah, sebagai alat pembayaran yang sah.
QRIS ini dikembangkan oleh BI untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi dimanapun dan kapanpun, ucap Rony.
Terpisah, Irwan Saputra Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dikonfirmasi Waspada.id mengatakan, tujuan QRIS diluncurkan untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran dan bertransaksi non tunai, tidak harus memanfaatkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) maupun mesin EDC (Electronic Data Capture).
Tapi setelah ada QRIS sekecil apapun pembayaran non tunai bisa dilakukan dan tidak kena biaya.
“untuk penggunaan QRIS ini juga tidak perlu pakai Handphone atau alat lainnya, namun tinggal cetak kode QR atau Barcode tinggal pajang dikasir tempat transaksi pembayaran,” terang Irwan
Irwan juga menjelaskan, untuk transaksi dibawah nilai Rp100 ribu tidak dikenai biaya. Namun transaksi di atas nilai Rp100 ribu, dikenai biaya Merchant Discount Rate (MDR) oleh PJP sebesar 0,3 persen, katanya.
Disamping itu katanya, BI sedang melakukan pengembangan fitur Perbankan untuk tarik tunai, setor tunai di ATM maupun Cash Deposit Machine (CDM) atau agen QRIS.
“BI juga akan implementasi QRIS TUNTAS bagi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan sedang di launching,” ucapnya.
Disamping itu, sebagai kepedulian BI kepada masayarakat meski tidak memberikan pembiayaan langsung kepada pelaku UMKM, namun BI telah ikut mendukung Pemerintah dalam pengendalian inflasi secara nasional.
BI telah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Seperti dengan pelaksanaan pasar murah, yang di suport oleh BI. Kemudian ada program BSBI (bantuan sosial Bank Indonesia) untuk pemberdayaan petani. Yakni memberikan bantuan alat maupun bibit kebutuhan petani, sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Drs Azmi melalui Plh Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Singkil, H Edy Widodo, SKM, MKes mengajak masyarakat untuk membudayakan gerakan cinta rupiah. Karena rupiah merupakan salah satu simbol negara dan juga pemersatu bangsa. Kita harus menjaga kehormatan rupiah dan merawatnya, karena rupiah sama halnya dengan kedaulatan negara, ucap Edi yang meminta ASN untuk benar-benar memahami tentang CLB dan QRIS tersebut. (B25)