KUALASIMPANG (Waspada): Pelatihan peningkatan kapasitas dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) yang dilakukan selama ini di luar Provinsi Aceh dinilai pemborosan anggaran.
Demikian hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Propinsi Aceh, Wilda Mukhlis, S.H.I, kepada Waspada Jum’at (28/4) di Tualang Cut.
” Terkait hal ini juga menyikapi maraknya isu rencana pelaksanaan Bimtek perangkat kampung atau desa di Aceh ke luar provinsi, “ucap Wilda seraya mengatakan, Bimtek perangkat kampung dengan mengunakan dana desa terkesan juga dipaksakan.
Menurutnya, setiap tahun Bimtek perangkat kampung disinyalir di paksakan untuk dialokasikan sebagai bimbingan dan teknis (Bimtek) dan studi banding, tetapi hasilnya tidak memuaskan. “Bimtek itu hanya seremonial jadi bagaimana hasilnya dapat memuaskan dan akhirnya lebih kepada pemborosan anggaran, ” sebut Wilda.
Wilda mengemukakan, seharusnya dana desa harus diberdayakan secara maksimal untuk kebangkitan ekonomi desa (kampung), dengan cara mengupayakan dana tersebut beredar di daerah sesuai dengan tujuan awal digelontorkannya dana desa itu sendiri.
Wilda menegaskan, merujuk dari semangat awal dianggarkannya dana desa yang dicita-citakan yaitu agar dana desa beredar di kampung dan menjadi pendorong bagi denyut perekonomian desa-desa di Indonesia, terkhusus Aceh tentunya akan sangat berdampak pada perekonomian daerah.
” Ketika Bimtek dilaksanakan dalam provinsi atau di setiap kabupaten/kota masing-masing dengan anggaran sebesar Rp30 juta per-desa, tentu lebih banyak memberikan manfaat salah satu contoh dengan anggaran Rp30 juta bisa mengikut sertakan lebih dari 10 orang dari setiap kampung, ” cetus Wilda yang menjabat Datok Kampung Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang.
Lanjutnya lagi, apabila ini dilakukan tentu daya serap informasi yang disampaikan akan lebih maksimal dan pasti akan ada nilai perekonomian yang berputar di daerah.
Sementara itu informasi yang dihimpun meyebutkan, Bimtek perangkat desa di Aceh Tamiang tersebut akan digelar sebanyak tiga kali kegiatan dan dikabarkan bersumber dana dari anggaran dana desa pada tahun 2023 ini.
Kemudian informasi itu juga menyebutkan Bimtek perangkat desa yang akan mulai berlangsung pada Mei 2023 mendatang dengan besaran anggaran yaitu Rp30 juta untuk dua orang peserta dari setiap kampung. Di samping Bimtek yang digelar sebanyak tiga kali, dana desa dibebankan juga pembelian buku untuk perpustakaan kampung atau buku-buku PAUD senilai Rp15 juta perdesa. (b15).