BANDAACEH (Waspada): Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Aceh menggelar Forum Koordinasi Kehumasan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris BKKBN Perwakilan Aceh, Husni Thamrin, SE,MM di Aula BKKBN Aceh, Kamis (10 /11/22). sore.
Turut hadir dan sekaligus sebagai nara sumber Ade Anwar Pranata Humas Madya Biro Umum dan Humas Bkkbn Pusat, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dan sejumlah nara sumber lainnya.
Dengan peserta sebanyak 53 orang dari unsur humas kabupaten/kota dan media baik cetak maupun online.
Pada kesempatan itu, Husni Thamrin mengatakan, berdasarkan hasil studi kasus gizi Indonesia tahun 2021, angka stunting Provinsi Aceh adalah 33,18 persen.
Artinya, kata Hus ni, Aceh menempati posisi ke tiga tertinggi se Indonesia setelah Provinsi NTT dan Sulawesi Barat dengan capaian rata rata nasional 24,4 persen.
Kata Husni, angka stunting tertinggi di Aceh berada di Kabupaten Gayo Lues (42,9%), Kota Subulussalam (41,8) dan Kabupaten Bener Meriah (40,0%), ujarnya.
“Insya Allah, target kita pada tahun 2024 nanti, dapat kita turunkan hingga mencapai 14 persen,” ungkap Husni Thamrin.
Karena itu menurut Husni, peran kehumasan dan media di Aceh sangat penting, sebab segala informasi dan berbagai program dari pemerintah terutama dari Kantor Perwakilan BKKBN Aceh terkait stunting akan lebih cepat tersampaikan pada masyarakat.
“Peran kehumasan dan media sangat penting dalam memberi informasi terkait penanganan stunting di Aceh,” sebut Husni.
Dia mengatakan, untuk menuju generasi emas di tahun 2045, maka diperlukan penguatan kualitas SDM bagi generasi muda dengan berbagai hal, termasuk juga penanganan stunting. Sehingga, kita harapkan pemimpin -pemimpin kita ke depan mempunyai SDM yang unggul, paparnya.
Husni Thamrin melanjutkan, untuk penanganan percepatan penurunan stunting di Aceh, tentu perlu kerjasama semua unsur, termasuk media, dan khususnya lagi melibatkan ulama, sebab masih ada pemahaman yang salah terkait stunting.
Saat ini, kata Husni Thamrin, BKKBN Aceh terus berupaya supaya stunting turun di Aceh dengan melakukan kampanye perubahan prilaku seperti keluarga yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan atau mengonsumsi air yang kurang bersih
“BKKBN Aceh juga melakukan program pra catin, sebab dari pasangan baru ini akan melahirkan anak yang berkualitas dan juga akan stunting tanpa ada pengawalan dan bimbingan dari petugas atau kader KB di daerah,” imbuhnya.
Adapun nara sumber dari Biro Umum dan Humas BKKBN Pusat mengambil tema “Kebijakan dalam Publikasi Percepatan Penanganan Stunting Sebagaimana Perpres No.72 Tahun 2021. Sedangkan Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dengan tema “Langkah langkah sinergitas dan dukungan media dalam publikasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Aceh.
(b02)













