SUBULUSSALAM (Waspada.id): Menyusul curah hujan dalam intensitas tinggi di Kota Subulussalam dalam beberapa hari terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam melakukan pendataan secara menyeluruh serta melaporkan kepada Wali Kota dan Sekda Subulussalam serta Pusdalops PB BPBA dan Pusdalops BNPB kondisi itu.
Dikonfirmasi Waspada.id, Kepala BPBD Kota Subulussalam, Ramadhan melalui rilisnya menyebut, bencana banjir yang melanda daerah ini terjadi, Selasa dan Rabu (25-26/11) berimbas ke dua desa di Kecamatan Simpang Kiri, Danau Tras dan Subulussalam Timur.
Selain itu, di Kecamatan Rundeng, 10 desa, yakni di Suak Jampak, Sibungke, Panglima Saman, Muara Batu-Batu, Pasar Rundeng, Binanga, Oboh, Siperkas, Kuta Beringin dan Lae Mate.
Sementara di Kecamatan Longkib, tiga desa, yakni Panji, Longkib dan Sepang, di Kecamatan Penanggalan satu desa, Dasan Raja dan di Kecamatan Sultan Daulat empat desa, yakni Batu Napal, Suka Maju, Jabijabi dan Sigrun.
Dikatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus melanda Kota Subulussalam berakibat meluapnya sungai Lae Soraya di Kecamatan Rundeng dan Longkib.
Sementara, akses jalan antardesa di Kecamatan Rundeng terganggu karena ketinggian air mencapai ketinggian 50 cm – 70 cm.
Ramadhan menyebutkan jika luapan air mulai memasuki pemukiman Desa Panji, lintas Desa Binanga – Rundeng ketinggian air mencapai 60 cm – 70 cm, demikian pula Desa Oboh air memasuki pemukiman.
Sementara di Desa Danau Tras, jalan nasional Subulussalam – Tapaktuan terendam sehingga mobilisasi terganggu, lalu sebagian rumah warga di Desa Dasan Raja digenangi air.
Sejumlah warga terdampak belum sepenuhnya terdata, kecuali di Desa Sibungke 48 KK, Panglima Saman 70 KK, Muara Batu-Batu 57 KK, Binanga 32 KK, Oboh 115 KK dan Lae Mate 25 KK.
Pihak BPDB disebut terus melakukan monitoring dan pendataan warga, memantau debit air, berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa dan instansi terkait serta menyiagakan Personel TRC di lokasi.
Menjawab Waspada.id terkait langkah pemerintah terhadap warga/wilayah terdampak, selain melakukan siaga darurat di lokasi paling terdampak juga persiapan peralatan evakuasi dan tempat pengungsian bila diperlukan.
“Saat ini status masih Siaga Darurat, karena ketinggian air secara umum belum melampaui rumah warga, kecuali di daerah tertentu,seperti beberapa desa di Kecamatan Rundeng akan segera diberi bantuan perahu evakuasi dan kebutuhan pangan masa panik,” pesan Ramadhan.
Ditambahkan, jika beberapa hari ke depan kondisi air masih seperti saat ini, terlebih jika meningkat akan dinaikkan Status Tanggap Darurat yang diawali rapat dan konsultasi stakeholder terkait dan izin dari Wali Kota Subulussalam. (id90)












