TAPAKTUAN (Waspada.id) : Pasca diajukan sejak akhir 2024 lalu, akhirmya peralatan canggih laboratorium kateterisasi (Cathlab) jantung di RSUDYA Tapaktuan resmi beroperasi, setelah mendapat persetujuan atau izin resmi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pusat.
Peresmian ini ditandai dengan kedatangan tim kredensial layanan canggih BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I (Sumatera Utara dan Aceh) bersama Cabang Tapaktuan melakukan peninjauan atau visitasi alat kesehatan modern Laboratorium Kateterisasi di RSUDYA Tapaktuan, Selasa, (11/11).
Hadir menyambut kedatangan tim kredensialing Plt Sekretaris Daerah, Diva Samudra Putra, Plt. Direktur BLUD RSUDYA, dr Erizaldi, M.Kes, SP.OG, jajaran manajemen dan para dokter spesialis.
“Tugas berat menanti RSUDYA Tapaktuan sebagai salah satu rumah sakit rujukan di pantai barat-selatan, Aceh. Terutama dalam menghadapi pengoperasian peralatan canggih laboratorium kateterisasi (Cathlab) jantung. Pengoperasian Cathlab sudah diajukan ke BPJS-Kesehatan sejak akhir tahun 2024 lalu, Alhamdulillah sudah disetujui pihak pusat untuk dioperasikan,” kata Ketua Tim Kredensial BPJS, dr. Neni Fajar.
Keberhasilan ini, ujarnya, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Aceh Selatan dan kabupaten tetangga, karena izin operasional peralatan canggih Cath Lab jantung sudah disetujui pihak pusat.
“Hari ini kami lakukan peninjauan sebelum kerjasama dengan BPJS Kesehatan dituangkan,” ujarnya.
Sebagai catatan terpenting, tuturnya, semua daerah mengusulkan persetujuan kerjasama, namun tidak semua rumah sakit mendapat keberuntungan. Di Pantai Barat Selatan Aceh, hanya RSUDYA Tapaktuan satu-satunya.

Detail disampaikan dr Neni Fajar, di Provinsi Aceh ada empat rumah sakit yang mengoperasikan Cathlab kateterisasi jantung, namun hanya dua Rumah Sakit beroperasi lancar, yakni RSU Zainoel Abidin dan Meuraxa. Sementara itu Provinsi Sumatera Utara beroperasi 8 Rumah Sakit.
“Kami sudah melakukan visitasi kelengkapan fasilitas layanan canggih Laboratorium Kateterisasi Jantung (Cathlab) Rumah Sakit rujukan dr. H Yuliddin Away Tapaktuan, perlu dilengkapi SDM dan Sapras, agar cepat beroperasi serta menjalin kerjasama dengan BPJS-Kesehatan,” ujar Neni Fajar dengan tujuan percepatan operasional.
Menanggapi hal tersebut, Plt Sekda Aceh Selatan, Diva Samudra Putra, meminta pihak manajemen benar-benar mempersiapkan semua kebutuhan tepat waktu, cepat dan terpenuhi.
“Pemerintah daerah mendukung dan mendorong penuh agar rumah sakit kebanggaan daerah dan dicintai masyarakat ini lebih berkualitas dalam melayani kesehatan masyarakat, sebagai rumah sakit rujukan. Soal anggaran, akan kita laporkan kepada pimpinan, yang dibutuhkan adalah komitmen dan kerja nyata dalam mewujudkan percepatan pengoperasian Cahtlab,” tegas Diva Samudra.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih kepada pihak BPJS-Kesehatan atas peluang besar yang diberikan untuk RSUDYA Tapaktuan. Program ini sesuai dengan visi-misi bupati dan wakil bupati dalam menyahuti dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, demi meningkatkan pelayanan kesehatan publik.
Plt Direktur BLUD RSUDYA Tapaktuan, dr Erizaldi, M.Kes, Sp.OG, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi seluruh persyaratan, termasuk dokter ahli jantung, yaitu dr. Emil Fathoni selesai tugas belajar di China, kemudian dibantu dr. T.Yusrizal, Sp.JP, dr. Jefri, Sp. JP dan lain-lain.
“RSUDYA Tapaktuan siap mengoperasikan peralatan kesehatan canggih Laboratorium Kateterisasi dengan bekerjasama BPJS-Kesehatan. Kita upayakan berjalan lancar dan maksimal, selambat-lambatnya satu bulan,” ucap Erizaldi. (id85)












