KOTA JANTHO (Waspada.id): Bunda PAUD Kabupaten Aceh Besar, Hj Rita Mayasari, mengajak seluruh elemen untuk berkolaborasi memperluas akses layanan PAUD di seluruh gampong. Saat ini baru 308 dari 604 gampong yang memiliki lembaga PAUD.
“Masih ada 296 gampong di Aceh Besar yang belum memiliki PAUD. Ini adalah tanggung jawab bersama bukan hanya tugas Dinas Pendidikan semata. Kita butuh kolaborasi dari semua pihak,” ujarnya saat membuka Sosialisasi Model Kolaborasi Multipihak untuk mendukung percepatan peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (KOMPAS PAUD) di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Jumat (1/8).
Rita Mayasari menjelaskan, Program Wajib Belajar 13 Tahun dalam RPJMN 2025–2029 menempatkan PAUD sebagai bagian penting. “Kami sebagai Bunda PAUD di seluruh Indonesia telah diamanatkan untuk menyukseskan program ini. Karena pendidikan karakter itu dimulai dari usia dini,” tegasnya.
Ia memaparkan sejumlah tantangan, termasuk belum meratanya akses PAUD, keterbatasan anggaran, dan minimnya sarana prasarana. “Selain itu, pemahaman sebagian orang tua tentang pentingnya PAUD juga masih kurang,” jelasnya.
Rita Mayasari mengapresiasi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh yang menginisiasi program kolaborasi multipihak ini.
Acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk mendukung percepatan dan peningkatan APS PAUD di Aceh Besar.(id65)
