ACEH BARAT (Waspada.id): Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM memimpin rapat koordinasi darurat bersama unsur Forkopimda serta instansi terkait dalam upaya penanganan banjir yang kini melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat, Jumat (28/11)
Rapat tersebut digelar menyusul meningkatnya dampak banjir yang telah merendam 10 kecamatan dan diprediksi masih berlanjut hingga 10 hari ke depan.
Bupati Tarmizi mengatakan, dari hasil pemantauan terkini, lima wilayah tercatat paling parah terdampak, yaikni Woyla Raya, Sungai Mas, Pantai Cermin, Johan Pahlawan dan Maureubo. Di Kecamatan Johan Pahlawan dan Meureubo, warga mulai melakukan pengungsian karena air semakin meninggi dan akses jalan mulai tidak bisa dilalui.
Tarmizi menyebutkan, sejumlah wilayah masih belum bisa dijangkau tim gabungan akibat derasnya arus dan jalan yang terputus. Lokasi tersebut antara lain Canggai, Jambak, Pante Ceureumen, dan Seuradeuk. Pemerintah daerah menyebut akses menuju wilayah ini membutuhkan dukungan peralatan dan personel tambahan.
Untuk memaksimalkan penanganan Posko Bersama Penanganan Banjir Kabupaten Aceh Barat dipusatkan di Kantor BPBD Aceh Barat. Bupati Tarmizi menginstruksikan BPBD untuk mengambil alih kendali penuh dalam koordinasi lapangan, termasuk mobilisasi tim dan distribusi bantuan.
“Semua komunikasi dan koordinasi dilakukan satu pintu melalui BPBD. Kondisi jaringan telekomunikasi terganggu, sehingga sementara ini hanya mengandalkan fasilitas radio dengan dukungan RAPI,” tegas Tarmizi
Menurutnya, dalam situasi darurat ini, penanganan darat akan diperkuat dengan penurunan personel TNI, Basarnas, serta unsur gabungan lainnya untuk evakuasi warga dan pengiriman logistik ke titik-titik yang belum terjangkau.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengimbau masyarakat tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan diri, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. (id83)












