Scroll Untuk Membaca

AcehBudaya

Bupati Aceh Selatan H. Mirwan Resmi Buka Festival Rapai Debus 2025

Bupati Aceh Selatan H. Mirwan Resmi Buka Festival Rapai Debus 2025
Bupati Aceh Selatan H. Mirwan resmi membuka Festival Rapai Debus tahun 2025 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Alun-alun Tapaktuan, Selasa (9/9) malam. (Waspada.id/Meukek)
Kecil Besar
14px

TAPAKTUAN (Waspada.id): Bupati Aceh Selatan H. Mirwan resmi membuka Festival Rapa’i Debus tahun 2025, yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Lapangan Alun-alun, depan Kantor Bupati, Tapaktuan, Selasa (9/9) malam.

Dalam sambutannya, Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan mengharapkan acara yang diproyeksikan menjadi agenda budaya bergengsi itu menjadi momentum penting dalam pelestarian seni tradisi khas daerah setempat.

Bupati menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri kaya dengan keragaman agama, suku bangsa, bahasa, hingga budaya. Aceh Selatan, lanjutnya, merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan seni dan tradisi yang patut dijaga bersama.

“Tidak sedikit kekayaan budaya ini yang telah mengangkat harkat dan martabat daerah, baik di tingkat regional maupun nasional. Predikat juara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) sebanyak dua kali berturut-turut menjadi bukti betapa kayanya daerah kita dengan identitas budaya warisan leluhur, termasuk kesenian Rapai Debus,” kata bupati.

Mirwan menilai festival ini bukan sekadar pertunjukan hiburan, melainkan wujud nyata kepedulian pemerintah dalam menjaga nilai-nilai seni budaya agar tidak tergerus zaman. Ia berharap, melalui agenda tahunan tersebut, gairah sanggar-sanggar debus di Aceh Selatan kembali bangkit.

“Festival Rapai Debus tahun 2025 ini kami proyeksikan menjadi momentum penting dalam melestarikan kesenian tradisional. Warisan leluhur ini jangan sampai punah, tetapi harus terus eksis dan berkembang untuk dinikmati anak cucu kita di masa mendatang,”  tambahnya.

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Aceh Selatan agar bangga terhadap budaya sendiri, serta tidak larut oleh pengaruh budaya asing yang bisa memudarkan identitas lokal.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Debus Aceh Selatan 2025 yang juga Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Teuku Muhassibi, mengungkapkan antusiasme tinggi dari berbagai sanggar dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Menurut Muhassibi, hingga saat ini sudah ada 30 sanggar yang mendaftarkan diri melalui aplikasi WhatsApp. Namun, dari jumlah itu baru 12 sanggar yang melengkapi administrasi secara penuh. 

“Proses pendaftaran masih terus berlangsung. Kita berharap seluruh sanggar yang telah mendaftar dapat segera melengkapi berkas administrasinya sehingga bisa tampil sesuai jadwal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muhassibi menjelaskan bahwa untuk acara pembukaan festival akan ditampilkan satu sanggar terlebih dahulu. Selanjutnya, mulai tanggal 12 hingga 19 September, setiap malam akan ada sejumlah sanggar yang tampil di panggung utama Alun-Alun Kota Tapaktuan. 

“Masyarakat bisa menikmati atraksi debus yang berbeda setiap malamnya. Ini menjadi momentum untuk semakin mengenalkan sekaligus melestarikan budaya leluhur kita,” kata Muhassibi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival. 

“Atas nama panitia dan pelaku seni, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati yang konsisten mendukung pelestarian budaya daerah, khususnya kesenian debus yang menjadi identitas masyarakat Aceh Selatan,” ujar Muhassibi.

Ia menambahkan, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Aceh Selatan sejatinya memiliki sekitar 45 sanggar debus yang tersebar di berbagai kecamatan. Sanggar-sanggar tersebut berada di Meukek, Sawang, Samadua, Tapaktuan, Pasie Raja, Kluet Raya, Bakongan, Kota Bahagia, hingga Trumon.
 
” Ini menunjukkan bahwa debus masih tumbuh subur di tengah masyarakat. Tinggal bagaimana kita bersama-sama menjaga, mengembangkan, dan memperkenalkan kembali kepada generasi muda,” pungkasnya.

Festival Debus Aceh Selatan 2025 sendiri akan menampilkan berbagai atraksi seni tradisional, pameran budaya, dan menjadi ajang silaturahmi para pelestari seni dari berbagai gampong di Aceh Selatan. (id85)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE