BANDA ACEH (Waspada): Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, secara resmi melepas keberangkatan jemaah calon haji (Calhaj) kloter 02 berasal dari lima Kabupaten/Kota di Aceh.
Pelepasan para jemaah itu berlangsung sekitar pukul 17.13 WIB di Aula Jeddah, Kompleks Asrama Haji Embarkasi Aceh, Minggu (18/05/25)..
Acara pelepasan tersebut dilaksanakan setelah para jemaah mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari pemeriksaan kesehatan, penyerahan dokumen, hingga pembinaan.
Jemaah kloter dua ini berasal dari Pidie, Aceh Timur, Banda Aceh, Aceh Jaya dan Aceh Utara. Mereka akan berangkat ke tanah suci pada Senin 19 Mei 2025 pukul 09.25 WIB.
Setiba di Mekkah nantinya, kloter ini akan menempati Hotel Awqaf Al Mufti/Almasfalah (nomor 908), Sektor 9, Wilayah Misfalah.

Dalam sambutannya, Iskandar menyampaikan, tidak semua umat muslim berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Jemaah yang sudah terpilih diharapkan agar dapat menjalankannya dengan sebaik mungkin.
“Perjalanan ibadah haji sebenarnya bukan hanya perjalanan fisik semata, tetapi merupakan perjalanan spiritual bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah,” kata Bupati Aceh Timur.
Iskandar mengatakan, ibadah haji juga merupakan perjalanan spiritual antara manusia dengan sang pencipta, hubungan antara manusia dengan Allah.
Di tanah suci Mekkah, para jemaah bisa berdoa di hadapan dinding Ka’bah, juga bermunajat langsung kepada Allah.
“Tidak semua kesempatan ini dimiliki oleh orang lain. Doa dan harapan kami bapak-ibu sehat, bisa menjalankan ibadah dengan sempurna dan kami doakan menjadi haji mabrur-mabrurah. Dan jangan lupa juga mendoakan Aceh,” tuturnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, menjelaskan, sebanyak 393 jamaah haji kloter 2 sudah masuk Ke Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh pada, sekira pukul 08.00 WIB.
Dari 393 jemaah, ada enam orang yang dalam status membutuhkan penanganan khusus. Untuk jemaah khusus ini, pihak panitia penyelenggara sudah menyediakan kursi roda, termasuk buggy car (kendaraan golf) untuk mobilisasi antar gedung. Namun sebagian sudah membawa kursi roda sejak dari daerah asal masing-masing.
Kloter 2 berisi jamaah campuran dari lima kabupaten/kota, dengan rincian Aceh Timur 188 jemaah, Banda Aceh 77 jemaah, Pidie 54 jemaah, Aceh Jaya 51 jemaah, dan Aceh Utara 16 jemaah.
“Dengan pembagian 159 jemaah laki-laki dan 227 jemaah perempuan. Lalu jemaah yang butuh penanganan khusus ada enam orang,” ujarnya.
Dalam kloter ini, sebut Azhari, jemaah termuda adalah Muhammad Fadil yang berusia 20 tahun asal Aceh Timur. Sedangkan tertua Muhammad Ibrahim yang berusia 89 tahun asal Pidie.(b02)