SIGLI (Waspada.id): Bupati Pidie, H. Sarjani Abdullah, MH, mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan saluran pembuang sebagai upaya mencegah terulangnya bencana banjir di Kabupaten Pidie.
Ajakan tersebut disampaikan H Sarjani saat memimpin gotong royong pembersihan lingkungan bersama aparatur sipil negara (ASN) di sejumlah wilayah terdampak banjir, yakni Kecamatan Kembang Tanjong, Mutiara dan Mutiara Timur, Minggu (28/12).
Didampingi Plt Asisten II Setdakab Pidie, Apriadi, S.Sos, Bupati menyebut banjir yang melanda sejumlah kawasan disebabkan tersumbatnya aliran air akibat sampah dan endapan lumpur. Karena itu, ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di sekitar sungai dan drainase.

“Kegiatan gotong royong ini sudah memasuki minggu ketiga. Fokus utama kita membersihkan saluran pembuang dan lingkungan permukiman agar aliran air kembali normal,” ujar H Sarjani.
Menurutnya, upaya pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Ia mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan serta bersama-sama merawat DAS dan sistem drainase di lingkungan masing-masing.
Selain itu, H Sarjani juga mengajak masyarakat di wilayah yang tidak terdampak banjir maupun tanah longsor untuk ikut berpartisipasi membantu gotong royong di kawasan terdampak. Solidaritas lintas wilayah, katanya, menjadi kunci percepatan pemulihan lingkungan pascabencana.
Sebelumnya, Bupati Pidie telah menginstruksikan pelaksanaan gotong royong massal ASN Pemkab Pidie di sejumlah lokasi terdampak banjir. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Bupati Pidie Nomor 400.2/360/2025 tertanggal 24 Desember 2025 yang bersifat penting dan segera.
Dalam surat itu, Bupati meminta seluruh ASN bersama masyarakat melaksanakan gotong royong sesuai pembagian lokasi dan instansi yang telah ditetapkan. Sasaran utama kegiatan meliputi pembersihan lumpur, sampah kayu, serta material sisa banjir yang menyumbat saluran pembuang dan drainase.

“Kalau saluran pembuang dan DAS bersih, risiko banjir dapat ditekan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat,” tegas H Sarjani.
Berdasarkan jadwal, gotong royong massal hari keempat dilaksanakan di Kecamatan Kembang Tanjong, Mutiara, dan Mutiara Timur, dengan melibatkan puluhan ASN dari berbagai satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) yang dikoordinatori para asisten.
Pemerintah Kabupaten Pidie menegaskan kegiatan gotong royong akan terus dilakukan secara bertahap, disertai evaluasi kondisi DAS dan sistem drainase di daerah rawan banjir sebagai langkah pencegahan ke depan.(id69)










