PIDIE (Waspada.id): Bupati Pidie H. Sarjana Abdullah, MH meninjau sekaligus memimpin langsung kegiatan bakti sosial aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Pidie dalam penanganan masa tanggap darurat dampak banjir hidrometeorologi.
Kegiatan pembersihan dilakukan terhadap rumah warga, sekolah, rumah ibadah, pusat pasar, serta fasilitas umum lainnya di tiga kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Kembang Tanjong, Kecamatan Mutiara, dan Kecamatan Mutiara Timur.
Sebanyak 695 ASN dikerahkan untuk membersihkan lumpur sisa banjir yang masih menumpuk di lingkungan permukiman dan fasilitas publik. Langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Pidie dalam mempercepat pemulihan pascabanjir sekaligus memastikan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang terdampak bencana.
Melalui Juru Bicara Bupati, Andi Firdaus, Sabtu (13/12), Bupati Pidie menegaskan bahwa seluruh ASN diminta terlibat aktif dalam kegiatan gotong royong bersama masyarakat.

“Bupati menekankan bahwa penanganan pascabanjir tidak boleh hanya bersifat administratif, tetapi harus dirasakan langsung oleh masyarakat. Karena itu, ASN diturunkan ke lapangan untuk bekerja bersama warga,” ujar Andi Firdaus.
Menurutnya, kegiatan gotong royong tersebut melibatkan 57 Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang dikoordinasikan secara terpadu. Pada tahap awal masa tanggap darurat, pembersihan difokuskan pada fasilitas umum seperti jalan, masjid, sekolah, dan kantor pelayanan publik. Sementara pembersihan kawasan permukiman warga dilanjutkan pada perpanjangan masa tanggap darurat tahap kedua yang berlangsung dari 11 hingga 24 Desember.
Bupati Pidie juga menaruh perhatian khusus terhadap kondisi warga yang masih menghadapi sisa lumpur cukup tebal di rumah-rumah mereka. Ia menginstruksikan agar kegiatan gotong royong difokuskan pada wilayah yang paling membutuhkan penanganan.
Pantauan Waspada di lapangan, Bupati Pidie terlihat memantau langsung proses pembersihan di sejumlah titik, berbaur dengan ASN dan warga. Kehadiran orang nomor satu di Pidie tersebut memberi dorongan moril bagi petugas dan masyarakat yang ikut bergotong royong.
Pemerintah Kabupaten Pidie berharap, melalui kepemimpinan langsung Bupati serta kerja bersama antara ASN dan masyarakat, proses pemulihan pascabanjir dapat berlangsung lebih cepat sehingga aktivitas warga kembali normal. (id69)











