Scroll Untuk Membaca

Aceh

Bupati Safaruddin: Indomaret Di Abdya Wajib Gunakan Tenaga Kerja Lokal

Bupati Safaruddin: Indomaret Di Abdya Wajib Gunakan Tenaga Kerja Lokal
Bupati Abdya Safaruddin, menandatangani berita acara (MoU) dengan pihak Indomaret, terkait prodak lokal dan waralaba dalam Grand Opening Indomaret di Abdya, Senin (4/8).Waspada.id/Syafrizal
Kecil Besar
14px

BLANGPIDIE (Waspada.id): Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Dr Safaruddin SSos MSP menegaskan, jika Indomaret atau Alfamart yang ingin hadir di Abdya, wajib mempekerjakan tenaga lokal dan menampung produk lokal UMKM.

Penegasan itu disampaikan Bupati Safaruddin saat membuka sekaligus dua unit gerai Indomaret, yang hadir perdana di Kabupaten setempat, Senin (4/8). Kedua gerai Indomaret tersebut, masing-masing di Desa Keudee Paya dan Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie.

Kedua gerai Indomaret itu merupakan hasil inovasi dari pengusaha lokal di Abdya. Gerai Indomaret yang berada di Desa Keudee Paya merupakan milik Salwati H Muslem, sedangkan gerai Indomaret di Desa Geulumpang Payong, milik Syamsuardi Lukman, atau lebih dikenal dengan sebutan Teungku Agam.

Dalam kesempatan itu, Bupati Abdya Safaruddin mengucapkan terima kasih kepada pemilik dua gerai Indomaret, yang telah bersedia menampung pekerja lokal asal Abdya serta komitmen para pengusaha gerai, untuk menampung produk-produk lokal UMKM di ‘Nanggroe Breuh Sigupai’. “Untuk kontraknya, akan kita perpanjang selama dua tahun sekali. Tentunya tidak luput dari evaluasi, sebagaimana dengan MoU yang sudah disepakati,” ujarnya.

Gerai Indomaret yang digagas pengusaha lokal ini tambah Bupati Safar, tentunya dapat memberikan dampak positif untuk dunia usaha di Abdya. Persaingannya, diharapkan juga harus sehat dengan pengusaha-pengusaha lokal lainnya, yang membuka gerai serupa. “Kita ingin memastikan, tidak ada yang dirugikan dengan hadirnya gerai Indomaret ini,” harapnya.

Bupati Safaruddin juga mengatakan, satu-satunya izin Indomaret yang diberi izin dengan syarat yakni Kabupaten Abdya, seperti tenaga lokal dan prodak UMKM 30 persen. “Pelaku UMKM ini juga harus naik kelas ke gerai tingkat Nasional,” sebutnya.

Bupati Safaruddin juga meminta pihak manajemen Indomaret, harus menyediakan barang yang ada nilai izin MUI, dengan produk berlebel halal. “Sekali lagi, saya mengapresiasi Buk Salwati atau H Muslem Umar dan Bang Tengku Agam, untuk terus berkembang,” tutupnya.

Manajemen Indomaret Wilayah Aceh Yonanta Kusuma mengatakan, saat ini telah hadir 32 cabang Indomaret se Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Kemudian juga ada sekitar 30 ribu outlet di seluruh Indonesia.

Konsepnya operasionalnya waralaba. Dimana, satu outlet mampu menampung tenaga lokal 7-10 karyawan. Dipastikan juga, dapat bertambah seiring berkembangnya gerai ini. UMKM yang dihadirkan membuat naik kelas dengan menyediakan ruang rak digerai tersebut. “Tanggal 7 Agustus ada 75 pelaku UMKM yang akan ditraining dan bisa terjual di otlet kami,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan jasa layanan lainnya. “Alhamdulillah, ini Indomaret perdana di Abdya,” katanya dalam grand Opening Indomaret, yang turut juga dihadiri Wakil Bupati Zaman Akli, Ketua DPRK Abdya Roni Guswandi (Atok Roni), para anggota DPRK, unsur Forkopimda dan tamu undangan lainnya.(id82)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE