Scroll Untuk Membaca

Aceh

Bupati Syech Muharram Tegaskan Renja 2026 Harus Bawa Perubahan Nyata Untuk Rakyat

Bupati Syech Muharram Tegaskan Renja 2026 Harus Bawa Perubahan Nyata Untuk Rakyat
Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris memberi arahan saat Presentasi Renja OPD tahun 2026 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (13/10). Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

KOTA JANTHO (Waspada.id): Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris (Syech Muharram), menegaskan bahwa Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 harus benar-benar membawa perubahan nyata bagi masyarakat Aceh Besar.

Hal itu disampaikan saat membuka Presentasi Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun 2026 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (13/10).

Kegiatan Desk Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Drs. H. Syukri M. Ali, Sekda Bahrul Jamil SSos MSi, para Staf Ahli, para Asisten, Kepala OPD, para Camat, Kabag, Kabid, serta tim asistensi Bupati Aceh Besar.

Dalam arahannya, Bupati Syech Muharram menyampaikan kegiatan ini sangat penting untuk memastikan seluruh program dan kegiatan pemerintah daerah tahun 2026 benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.

“Hari ini kita berkumpul untuk bermusyawarah dalam Desk Renja 2026. Banyak ketertinggalan dan kekurangan yang masih harus kita benahi di Aceh Besar. Karena itu, forum ini harus menghasilkan rancangan kerja yang membawa perubahan nyata untuk rakyat,” tegasnya.

Bupati juga menyinggung hasil kunjungannya selama sepekan di Jakarta bersama Bupati Pidie dan Bupati Aceh Utara. Dalam pertemuan tersebut, mereka telah mengusulkan pembangunan 2.000 unit rumah layak huni kepada pemerintah pusat, dan juga bertemu dengan Wakil Menteri Fahri Hamzah untuk membahas sejumlah program strategis daerah.

Selain itu, Syech Muharram juga mengungkapkan telah bertemu dengan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., terkait pengembangan IPDN dan Sekolah Rakyat, serta menyerahkan usulan pemekaran Kecamatan Seulimuem dengan pembentukan kecamatan baru, Seulawah Agam, yang meliputi wilayah Lamteuba dan Lampanah Leungah.

“Kami juga sudah duduk dengan pihak SDM Biotermal di Lamteuba. Kontrak mereka akan berakhir April 2026. Jika belum selesai melakukan eksploitasi, tentu mereka akan rugi. Ini harus kita kawal agar memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan bahwa Pemkab Aceh Besar juga telah bertemu dengan investor asal Tiongkok yang berencana membangun pembangkit listrik tenaga bayu di Jantho. Selain itu, pihaknya juga telah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat terkait akses pembiayaan bagi UMKM, termasuk wacana pembentukan Tim Koordinasi Mikro Daerah (TKMD).

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyoroti pentingnya penyusunan anggaran yang realistis dan akurat, bukan sekadar perkiraan tanpa dasar.

“Jangan hanya menebak-nebak. Usulan harus ril dan bisa dipertanggungjawabkan. Tahun ini kami menemukan beberapa kejanggalan, seperti di Puskesmas Seulimuem dan Indrapuri, sehingga anggaran tidak bisa digunakan,” ujarnya tegas.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada OPD yang mengusulkan pembangunan baru jika bangunan lama masih layak digunakan.

“Kalau bangunan masih bagus, jangan usulkan bangun baru. Itu akan jadi temuan. Gunakan anggaran secara tepat dan efisien,” pesan Bupati.

Terkait aspirasi dan pokok pikiran (pokir) DPRK, Bupati juga menegaskan agar program yang diusulkan harus benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat.

“Reklame, Baliho dan media itu tidak boleh lagi sekadar ucapan selamat hari besar. Harus berubah total. Iklan seharusnya digunakan untuk mempromosikan potensi daerah, bukan hanya ucapan seremonial. Jangan anggaran rakyat dipakai untuk hal yang tidak bermanfaat bagi rakyat,” tegasnya lagi.

Syech Muharram menambahkan, semua program rakyat harus sampai ke rakyat dan tidak boleh diperjualbelikan. Ia meminta seluruh OPD membuat rincian belanja rutin, belanja dinas, dan program usulan secara rinci dan terukur, dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi.

Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya setiap dinas untuk menjemput program-program ke provinsi maupun pusat, agar peluang pembangunan tidak terlewat.

Di akhir arahannya, Syech Muharram juga menyoroti pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi sektor pariwisata, parkir, rumah makan, dan perusahaan daerah.

“Tahun depan kita akan bentuk Tim Terpadu Peningkatan PAD Aceh Besar agar seluruh potensi daerah bisa dimaksimalkan untuk kemakmuran masyarakat,” pungkasnya. (id65)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE