Aceh

BWS Sumatera I Aceh Normalisasikan Sungai Alas Untuk Pembangunan Jembatan Darurat

BWS Sumatera I Aceh Normalisasikan Sungai Alas Untuk Pembangunan Jembatan Darurat
BWS Sumatera Aceh I sedang membangun jembatan darurat menghubungkan Kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara. Waspada.id/Seh Muhammad Amin
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada.id): Balai Wilayah Sungai (BWS) I tengah mengarahkan arus serta menormalisasikan sungai lawe alas di lokasi Natam.

Normalisasi tersebut untuk permudah pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Badar, Aceh Tenggara, setelah jembatan rangka baja Natam putus akibat banjir pada 27 November 2025.

PPK OP Sda-II BWS Sumatera-I, Syafrepi Hasibuan melalui sambungan WhtasApp, Selasa (23/12) menjelaskan bahwa pembangunan jembatan tersebut langsung ditangani pihak BPJN, pihaknya membidangi mengarahkan arus serta menormalisasikan Sungai Lawe Alas guna mempermudah pembangunan jembatan yang akan dikerjakan.

Jembatan alternatif ini ditargetkan rampung dalam waktu dekat untuk memulihkan mobilitas sosial ekonomi masyarakat yang terisolasi.

Ribuan warga Darul Hasanah telah menyampaikan apresiasi atas kepedulian BWS dan pemerintah daerah. Camat Darul Hasanah Hayadun SP mengatakan, jembatan darurat menjadi kunci agar aktivitas sehari-hari, terutama anak sekolah sebanyak 800 jiwa, bisa kembali normal. “Sebelumnya, banyak anak tidak sekolah atau hanya daring karena jalur alternatif yang ada sangat jauh,” katanya pada Senin (22/12).

Kadis PUPR Aceh Tenggara Sadli ST, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp Selasa (23/12), membenarkan bahwa pembangunan dilakukan oleh BWS setelah pihaknya meminta bantuan. “Kita berharap jembatan selesai secepatnya agar mobilitas dan ekonomi masyarakat kembali berjalan normal,” ujarnya.

Camat Darul Hasanah, Hayadun SP didampingi Boby perwakilan BWS, camat sebelah kanan. Waspada.id/Seh Muhammad Amin

Sebelumnya, kejatuhan jembatan Natam menyebabkan isolasi wilayah, terhambatnya distribusi bahan pokok dan BBM, gangguan layanan kesehatan dan sekolah, penurunan omset pedagang, serta ancaman keselamatan karena warga terpaksa menggunakan jalur alternatif berbahaya.

Jembatan darurat ini bertujuan menyambungkan dua sisi jembatan permanen yang putus. Hayadun meminta masyarakat tetap bersabar karena pemerintah terus berusaha menyelesaikan kesulitan pascabanjir.(id80)

Mohon maaf terjadi kesalahpahaman judul dan lead di awal berita ini, sehingga perlu diralat agar tidak ada yang salah arti. Demikian, terima kasih. Red

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE