KOTA JANTHO (Waspada.id): Camat Lhoong, Irda Junaidi SE MM, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Gampong Krueng Kala, yang tetap menjaga dan melestarikan tradisi Kenduri Blang sebagai bentuk syukur atas dimulainya musim tanam padi.
Irda Junaidi yang hadir mewakili Bupati Aceh Besar H Muharram Idris (Syech Muharram) menilai, pelaksanaan Kenduri Blang merupakan bukti kuatnya komitmen masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat Aceh di tengah arus modernisasi.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Krueng Kala yang masih menjaga dan melaksanakan tradisi Kenduri Blang ini. Ini bukan hanya warisan leluhur, tapi juga menjadi simbol kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur kepada Allah SWT,” ujarnya, di areal persawahan Gampong Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (2/10/2025).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh anggota DPRA Drs H Abdurrahman Ahmad, anggota DPRK Aceh Besar Yusran Efendi, unsur Forkopimcam Lhoong, tokoh masyarakat, perangkat gampong, dan para petani tersebut, Camat Irda Junaidi mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dibawah kepemimpinan Bupati H Muharram Idris (Syech Muharram) mendukung penuh pelestarian tradisi lokal yang memiliki nilai sosial dan spiritual bagi masyarakat.

Menurutnya, Kenduri Blang juga menjadi momentum memperkuat semangat kebersamaan antarpetani dalam mengawali musim tanam. “Pemkab Aceh Besar berkomitmen mendukung kegiatan adat seperti ini karena mengandung nilai luhur. Tradisi Kenduri Blang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan bekerja bersama demi kesejahteraan bersama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Camat Lhoong berharap agar tradisi tersebut terus diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari jati diri masyarakat Aceh Besar. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga harmoni antara kemajuan sektor pertanian dan pelestarian budaya lokal.
“Kita semua harus berperan dalam menjaga warisan budaya ini. Dengan semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat, saya yakin Aceh Besar bisa terus maju tanpa meninggalkan akar tradisi yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat,” pungkasnya. (id65)