Polisi Polair melakukan razia kapal nelayan dalam patrol di perairan Selat Malaka untuk mencegah masuknya etnis Rohingya dan aksi penyelundupan di perairan Peureulak, Aceh Timur, Selasa (23/1). Waspada/Ist.
IDI (Waspada): Untuk mencegah penyelundupan Warga Negara Asing (WNA) dari Bangladesh dan etnis Rohingya ke Indonesia, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolair) Polres Aceh Timur terus memperketat penjagaan sepanjang pesisir laut. Bahkan patrol dan pemeriksaan kapal nelayan juga terus dilakukan di perairan Selat Malaka.
“Kita mendapat informasi adanya kapal motor yang mengangkut WNA etnis Rohingya di perairan Aceh Timur, sehingga kita lakukan memperketat penjagaan sepanjang pesisir Selat Malaka,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru SIK, melalui Kasat Polair AKP Zulkifli SH, kepada Waspada, Rabu (24/1).

Selain Polairud, jajaran polsek yang memiliki wilayah perairan juga meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar patroli sepanjang pesisir Selat Malaka, seperti Polsek Madat, Simpang Ulim, Julok, Nurussalam, Darul Aman, Idi Rayeuk, Peudawa, Peureulak Barat, Peureulak dan Peureulak Timur.
Pihaknya akan terus memperketat kewilayahan dengan berpatroli dan melakukan pemeriksaan sejumlah kapal nelayan, sehingga ruang gerak kapal yang mengangkut etnis Rohingya dan kapal asing semakin sempit ke wilayah hukumnya.
“Hingga saat ini kita belum temukan kapal yang membawa Rohingya itu. Namun siang dan malam kita akan terus meningkatkan kewaspadaan di laut,” kata AKP Zulkifli, seraya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan tokoh nelayan sepanjang bibir pantai untuk mengawasi pergerakan kapal asing yang mengangkut etnis Rohingya.
Kasat Polairud menambahkan, patroli rutin akan terus dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi masuknya imigran gelap ke wilayah hukumnya. “Patroli ini juga sekaligus mengantisipasi penyelundupan narkoba, senjata api ilegal dan perompakan di laut,” pungkas AKP Zulkifli. (b11).