BLANGPIDIE (Waspada): Sejak musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan sekitarnya, dalam beberapa minggu terakhir ini, debit air di sejumlah sungai di wilayah itu, khususnya di Abdya, kian berkurang.
Sebagaimana pantauan Waspada Senin (28/3), umumnya sungai yang ada disembilan Kecamatan dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’, kian berkurang debit airnya. Seperti halnya sungai Krueng Babah Rot, Krueng Alue Pisang, Pucok Krueng Alue Sungai Pinang, Krueng Susoh, Krueng Suaq, Krueng Tangan-Tangan, Krueng Manggeng dan Krueng Baru.
Akibat dari berkurangnya debit air di sungai induk, suplai air ke puluhan anak sungai, yang menjadi pasokan air kebutuhan areal persawahan dan lainnya, jadi terganggu.
Contohnya, imbas kian berkurangnya debit air sungai, air di sumur warga juga banyak berkurang. Kebutuhan air untuk suplai air ke areal persawahan, juga susah untuk didapat, karena saluran air yang biasa mensuplai air ke areal persawahan dan lokasi lainnya, mulai menyusut. “Debit air sangat jauh berkurang. Kondisi ini menyulitkan kami dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari,” ungkap Agus, warga Kecamatan Susoh.
Demikian juga diakui Salim Nuri, warga Kecamatan Tangan-Tangan. Kepada Waspada pihaknya mengatakan, jika kondisi cuaca panas terus berlanjut sebagaiman saat ini, dengan suhu mencapai 31-35 derajat celcius, dipastikan berdampak buruk bagi kesehatan, serta dapat menimbulkan masalah lain, seperti kebakaran hutan serta lahan gambut.
Cuaca panas menyusul sengatan terik matahari pada siang hari, mulai menimbulkan penyakit pada anak-anak, terutama flu, pilek dan batuk-batuk. Kondisi ini memaksa orangtua melarang anak-anaknya bermain di tempat terbuka pada siang hari.(b21)
Waspada/Syafrizal
Kondisi debit air sungai Krueng Susoh, Abdya, yang mengairi ribuan hektar areal persawahan penduduk, dalam wilayah sayap kanan dan sayap kiri, Senin (28/3).