ACEH BARAT (Waspada): Pemerintah Desa Sibintang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat menyalurkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada tiga keluarga balita terindikasi stunting, Jumat (11 /8)
Kades Sibintang Hanafi menagatakan, upaya tersebut agar dapat membantu warganya untuk pemenuhan gizi balita mencegah stunting melalui pemberian makanan tambahan.
“Kemampuan keuangan desa kami terbatas, tapi upaya semaksimal mungkin kami lakukan. Mudah-mudahan tidak ada penambahan balita stunting di desa kami,” katanya
Ia meminta kepada PJ Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi untuk turun melihat kondisi warganya, sekaligus untuk dapat menikmati perjalanan menuju ke desa mereka yang masih aspal tanah serak kerikil tersebut,”pinta Hanafi

Sementara Kepala Puskesmas Panton Reu, Ns Sufiani, S.Kep mengapresiasi gerakan dari Desa Sibintang ini dan diharapkan menjadi contoh untuk dilaksanakan oleh desa lain yang memiliki balita stunting.
“Sudah dilakukan Desa Sibintang dan akan diikuti desa lain, kalau sudah ditangani desa, maka kita mencari sasaran lain, tidak mungkin tumpang tindih. Akan dipantau terus dan nanti dievaluasi setelah 90 hari untuk dilakukan tindakan selanjutnya,”ujarnya
Menurut Camat Panton Reu, Muhammad Yahya, SE, bahwa untuk mencegah munculnya kasus stunting harus dilakukan bersama dan saling koordinasi.
“Kami sangat mendukung dan nanti akan selalu koordinasi dengan kader Posyandu, pak Kades, dan akan terus kami pantau melalui Posyandu dengan minta laporan perkembangan untuk menentukan langkah yang kita ambil ke depan,”katanya
Sementara itu Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Aceh Barat T Masren, SE menyebutkan, hingga periode Juli 2023 jumlah kasus balita terindikasi stunting di Kabupaten Aceh Barat sebanyak 317 balita dari total 15.804 balita yang ada di Aceh Barat.
“Upaya intervensi dengan pemberian makanan tambahan tersebut mesti dilakukan pihak desa sebagai upaya pemulihan kepada anak yang kurang gizi terindikasi stunting,” ini,”sebutnya yang akrab disapa Rajo
Ia menambahkan, ini merupakan sebuah harapan, apalagi menjelang Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, dapat memerdekakan warga dari stunting adalah impian besar.
“Gerakan ini sudah terjadwal di kecamatan lain juga dengan sumber dana desa, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Sosial dengan sasaran keluarga berisiko stunting yang berbeda-beda,” tutup Rajo. (b22)