Aceh

Dewan Abdya Nilai Operasi Pasar Gas Melon Pertamina Tidak Efektif

Kecil Besar
14px

BLANGPIDIE (Waspada): Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Aceh Barat Daya (Abdya), menilai wacana operasi pasar gas 3 kilogram (gas melon), oleh pihak Pertamina dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’, sangat-sangat tidak efektif.

Dimana, wacana operasi pasar yang akan digelar Pertamina tersebut, menyikapi keluhan langka dan susahnya mendapatkan gas 3 kilogram oleh ibu-ibu rumah tangga yang ada di Abdya. Juga dalam menyahuti surat dari Pj Bupati Darmansah, yang menyurati Pertamina, terkait dengan kelangkaan gas, khususnya di wilayah Abdya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Menurut Julinardi, salah seorang anggota DPRK Abdya dari Partai Hanura Selasa (18/4), niat melaksanakan operasi pasar gas 3 kilogram memang cukup bagus. Akan tetapi katanya, operasi itu sangat tidak efektif. Dimana, saat ini dalam setiap desa khususnya di Abdya, sudah memiliki pangkalan gas dimaksud. “Operasi pasar itu bagus memang, tapi tidak efektif. Ada langkah yang lebih bijak, dalam menyahuti suara rakyat,” tegasnya.

Menurut Julinardi, yang sangat penting dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah, meminta penambangan kuoto jumlah gas kepada Pertamina. Disamping itu, juga melakukan pengawasan yang lebih baik, terhadap pangkalan agar menjual sesuai HET. “Fenomena kekurangan gas bulan ramadhan biasa terjadi, mengingat pemakaian gas oleh masyarakat meningkat. Untuk itu, perlu disikapi dengan bijak, dengan langkah yang lebih efektif, agar tidak sia-sia,” harapnya.

Pemerintah lanjut Julinardi, harus selalu hadir di tengah kondisi apapun tentang keluhan masyarakat. Apalgi ini menyangkut urusan kepulan asap dapur. Permasalah ini katanya, sangat-sangat sensitive. “Coba bayangkan aja, bazar hanya dilakukan cuma di tiga Kecamatan, Blangpidie, Manggeng dan Kuala Bate. Bagaimana dengan Kecamatan lain, yang jauh dari titik lokasi. Kasihankan masyarakat harus berjalan cukup jauh, untuk mendapatkan gas,” paparnya.

Maka dari itu tambah Julinardi, langkah yang lebih efektif dilakukan adalah, dengan menyalurkan tambahan kuota gas melon itu, kepada masing-masing pangkalan, yang tersebar di masing-masing desa, dalam sembilan wilayah Kecamatan, di Abdya. “Setelah kuota diberikan penambahan, namun ada yang bermain, maka pemerintah harus menindak pangkalan yang nakal. Apalagi jika ada yang menjual tidak sesuai aturan Pertamina, wajib dicabut izinnya,” tegas Julinardi.

Di Abdya ada tiga agen dan memiliki seratusan pangkalan. Masing-masing Agen PT.Suria Meukat Gah, memiliki 72 pangkalan. Agen PT.Gah Lhee Kilo, memiliki 61 Pangkalan. Serta Agen PT.Ujung Raja Kuala Batu, memiliki 52 Pangkalan. “Kalau ini disalurkan oleh ketiga agen itu, maka masyarakat tidak jauh pergi dan menghabiskan waktu, untuk mendapatkan satu tabung gas. Hal ini jauh lebih efektif,” pungkas Julinardi.(b21)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE