ACEH BESAR (Waspada.id): Dampak bencana banjir yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatra turut memengaruhi pelayanan air bersih PDAM Tirta Montala Aceh Besar.
Meski demikian, PDAM Tirta Montala tetap beroperasi, walaupun pelayanan kepada pelanggan belum sepenuhnya normal akibat gangguan pasokan listrik dari PLN.
Direktur Teknis PDAM Tirta Montala Aceh Besar, Salman ST mengatakan banjir yang berdampak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh, khususnya di wilayah Siron, menyebabkan sejumlah pompa terpaksa dihentikan sementara (shutdown).
Hal tersebut disebabkan oleh banjir, lumpur, serta tingginya level air sungai yang dinilai tidak aman untuk operasional.
“Operasional PDAM Tirta Montala sangat bergantung pada pasokan listrik PLN. Saat aliran listrik padam, kami tidak dapat meng-cover seluruh pelanggan,” ujar Salman pada konferensi pers, Jumat (19/12).
Ia menjelaskan, selama masa bencana PDAM Tirta Montala tetap berupaya melayani masyarakat dengan mengoperasikan mesin genset.
Sejak 27 November 2025, pihaknya telah menghabiskan sekitar 36 ton bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional genset selama kurang lebih 15 hari.
“Mulai tadi pagi listrik PLN sudah kembali normal. Namun pelayanan dilakukan secara bertahap karena kami melayani sekitar 57 ribu pelanggan di Aceh Besar. Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari ke depan seluruh pelanggan dapat terlayani kembali secara normal,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Montala Aceh Besar, Sulaiman, menyampaikan bahwa pada hari kedua bencana pihaknya juga telah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak lainnya.
Sebanyak enam mobil tangki air bersih dikirimkan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay).
“Ini merupakan bentuk kepedulian PDAM Tirta Montala terhadap masyarakat yang terdampak bencana,” pungkas Sulaiman. (id65)











