BLANGPIDIE (Waspada): Dilaporkan, paska Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 lalu, kekompakan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA), Aceh Barat Daya (Abdya), juga kader dan simpatisan diisukan retak. Sehingga, para pengurus, juga kader dan simpatisan memilih jalan sendiri-sendiri. Imbasnya, perolehan kursi legislatif partai yang lahir paska konflik bersenjata di Provinsi Aceh berakhir itu, kian menurun.
Paska damai tahun 2005 lalu, pada keikutsertaan Pemilu pertama PA tahun 2009, khususnya di Abdya, perolehan kursi PA di DPRK Abdya merupakan yang terbanyak, yaitu sebanyak 9 kursi. Namun, perolehan kursi menurun pada Pemilu 2014, hanya menyisakan 7 kursi. Kondisi itu kian memprihatinkan pada Pemilu 2019, perolehan kursi PA di DPRK Abdya hanya menyisakan 3 kursi.
Menyikapi masalah itu, Juru Bicara (Jubir) DPW PA Abdya Rahmat Saputra SIP, mengambil langkah dengan kembali merangkul para pengurus lama, yang rata-rata merupakan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang sekarang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013 Blangpidie, juga para kader dan simpatisan.
Mengambil tempat di AW Coffe, Jalan Iskandar Muda Blangpidie-Tapak Tuan, Jubir Rahmat mengumpulkan para pentolan yang diisukan ‘sudah mengambil haluan kiri’ (meninggalkan PA) tersebut. “Yang pertama, agenda hari ini adalah silaturrahim. Yang kedua, ini menjawab bahwa isu yang berkembang selama ini itu tidak benar. Tidak ada rekan-rekan PA maupu KPA yang mengambil haluan kiri. Kita tetap kompak. Hanya saja, ada sedikit miskomunikasi. Sudah kita luruskan. Alhamdulillah semuanya sudah tau dan paham,” ungkap Rahmat.
Menurut Jubir Rahmat, jika memang ada miskomunikasi antar sesama, hal itu tidak boleh dibiarkan, tapi harus segera diselesaikan. Apalagi katanya, miskomunikasi itu terjadi antar sesama mantan pejuang, jika tidak segera diselesaikan, maka akan berimbas pada kekompakan dan lainnya. Pastinya, akan bermuara pada kekalahan. “Untuk itu, kami mengambil kebijakan dengan merangkul kembali senior-senior kami, untuk duduk bersama, agar kekompakan yang sudah terbina selama ini tetap dipertahankan, bahkan harus lebih lagi,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu lanjutnya, DPW PA Abdya, KPA 013 Blangpidie, juga membicarakan langkah dalam memperkuat barisan menghadapi Pemilu 2024, serta untuk mempersamakan persepsi, untuk merebut kembali kemenangan seperti Pemilu 2009 dan 2014 silam. Dimana, lahirnya PA, adalah berkat dari perjuangan para kombatan, yang kini tergabung dalam wadah KPA.
Jubir Rahmat juga mengakui, selama ini ada beberapa petinggi KPA, pernah bergabung dengan beberapa partai nasional dan partai lokal. Namun, menjelang Pemilu 2024, para petinggi KPA itu sudah kembali bergabung di Partai Aceh. “Alhamdulilah, hari ini, semua senior-senior sudah kembali di Partai Aceh. Semua sepakat untuk merebut kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.
Hadir dalam kegiatan, Ketua Majelis Tuha Peut DPW PA Abdya M Nasir Alue, mantan Ketua KPA 013 Blangpidie Am Nasir, petinggi KPA 013 lainnya Mus Seudong, juga para Panglima Daerah dan Panglima Sagoe seluruh Abdya. Juga hadir Sekjend DPW PA Abdya Abdul Aziz HS, Wakil Ketua DPRK Abdya Hendra Fadli SH, serta para kader dan simpatisan lainnya.

Ketua Majelis Tuha Peut DPW Partai Aceh Abdya, M Nasir Alue, mengaku senang dan bahagia atas pertemuan hari itu. Menurutnya, ini merupakan momen langka yang terjadi, paska partai para kombatan itu diterpa isu miring akibat miskomunikasi. “Alhamdulilah, anak-anak dan adik-adik saya sudah bersatu kembali,” katanya.
M Nasir mengajak seluruh masyarakat Aceh, khususnya Abdya, untuk sama-sama memenangkan Partai Aceh pada Pemilu 2024 mendatang. “Yak ta meusaho-saho bak Partai Aceh, karena nyoe Partai tanyoe rakyat Aceh (Ayo mari-mari kita bersatu di Partai Aceh, Karena ini Partai kita rakyat Aceh),” ajaknya.(b21)