ACEH BESAR (Waspada.id): Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dan Puskesmas Darul Imarah bergerak cepat dalam menangani kasus suspect penyakit difteri yang terdeteksi di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), Kabupaten Aceh Besar.
Saat ini, dilaporkan ada 1 santri yang dirawat di rumah sakit dengan gejala klinis mengarah ke penyakit Difteri, sehingga Dinkes mengambil langkah cepat untuk mencegah penularan penyakit berbahaya ini.
Langkah yang dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi (PE), pengambilan spesimen, pemberian profilaksis kepada kontak erat, serta pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi tanggap kejadian luar biasa (KLB).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya terpadu untuk memutus mata rantai penularan difteri. Dinkes Aceh juga memastikan koordinasi lintas sektor berjalan optimal, melibatkan tenaga kesehatan dari berbagai unit layanan.
“Pelaksanaan ORI dan pemberian profilaksis merupakan langkah penting agar penyakit ini tidak menyebar lebih luas. Kami juga terus memantau kondisi santri dan lingkungan sekitar,” ujar Edi Hartanto, Staf Surveilans yang bekerja pada Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes Aceh yang turut turun langsung ke di lokasi, Rabu (29/10)
Tim kesehatan yang turun ke lokasi sampai saat ini telah melakukan pengambilan sampel swab kepada 25 santriwati yang merupakan kontak erat dengan suspect difteri termasuk juga pemberian Profilaksis dan imunisasi.
Dihubungi terpisah di Banda Aceh, Kepala Bidang P2P Dinkes Aceh, dr Iman Murahman, Sp.KKLP, M.KM, mengharapkan agar penyebaran penyakit difteri di Aceh Besar dapat segera terkendali.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada. Menurut dr. Iman, pencegahan terbaik adalah dengan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap serta menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terlindung dari penyakit berbahaya ini. (id65)













