Dinkes Pidie Gelar P2P-ATM

- Aceh
  • Bagikan
Dinkes Pidie Gelar P2P-ATM
Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.S.I, didamping Kepala Dinas Kesehatan dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG, K, sama-sama mengangkat tangan memandu Salam Pidie Mulia, Selasa (23/5). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Provinsi Aceh gelar pertemuan kemitraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular AIDS, Tuberkulosis, Malaria (P2P-ATM), Selasa (23/5).

Acara yang digelar di Deha Café, ini dibuka Penjabat (Pj) Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.S.i. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar Sp.OG, K, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie Mutiin S.I.P, M.S.i.

Pj Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.S.I, dalam pidato singkatnya menyampaikan, penyakit AIDS, Tuberkulosa dan Malaria masih menjadi tantangan pembangunan kesehatan Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Pidie, khususnya.

Dia mengungkapkan, saat ini ada 21 kasus HIV AIDS di Pidie yang sedang mendapatkan perawatan dan minum obat secara teratur. Kemudian sebut dia, terdapat beberapa kasus lost follow up karena pasien tidak diketahui keberadaannya.

Wahyudi menyampaikan pada saat petugas kesehatan melakukan deteksi dini terhadap masyarakat. Ditemukan peningkatan kasus TBC, terutama masyarakat pasien yang memiliki faktor-faktor resiko. Untuk kasus malaria, Kabupaten Pidie pada 2016 telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria, pun begitu masih ada beberapa kasus ditemukan di wilayah-wilayah seperti di Kecamatan Tangse, Mane, Geumpang, Padang tiji dan Muara tiga. Upaya pencegahan dan pengendalian AIDS, tuberkulosis dan malaria memerlukan peran lintas sektor yang cukup signifikan dalam mencapai eliminasi tahun 2030.

Kata Ir Wahyudi Adisiswanto, kebijakan nasional seperti peraturan presiden nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis terdapat pengaturan secara tertulis tentang keterlibatan berbagai sektor lain dari non kesehatan baik pemerintah maupun swasta.

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kementerian Kesehatan telah menegaskan pentingnya kemitraan yang efektif di daerah dalam penanggulangan AIDS, tuberculosis dan malaria.

Wahyudi Adisiswanto berharap dengan adanya pertemuan tersebut, Kabupaten Pidie dapat membangun kesamaan dan persepsi tentang gambaran permasalahan kasus ATM serta mampu melakukan upaya pencegahan dan pengendaliaannya yang akan tertuang dalam perencanaan anggaran Pemerintah Daerah maupun adanya dukungan dari dana CSR non pemerintahan.

Kepala Dinas Kesehetana Kabupaten Pidie, dr Arika Husnayanti SpOG, K, menyampaikan sejatinya kegiatan ini dilaksanakan dua hari terhitung sejak Senin, (22/5) dan Selasa, (23/5). Kegiatan ini bekerja sama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Provinsi Aceh. Dalam acara tersebut juga hadir perwakilan Adinkes dr Iskandar Adisaputra M.S.c.

“Kemarin acara, ini pesertanya para Kepala Puskesmas, Bappeda. Itu untuk melihat bagaimana anggaran dari APBK 2024 untuk rencana program ATM. Sedangkan hari ini kemitraannya, peserta para camat,” katanya.

Kadiskes Pidie itu menuturkan, bahwa program ATM tersebut tidak mungkin dapat diselesaikan oleh Dinkes Pidie sendiri, jadi perlu adanya dukungan kemitraan dan kerja sama lintas sektor. Dengan adanya sinergitas lintas sektor, penunggalangan ATM bisa sukses dilakukan. Hal itu lumrah karena dalam persoalan itu banyak terdapat persoalan-persoalan sosial, dan ekonomi. “Jadi kita perlu secara bersama, bersinergi menanggulangi pencegahannya,” katanya. (b06)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *