KOTA JANTHO (Waspada.id): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Besar mengelar seminar internasional dengan tema “Program Dorongan Pembelajaran Aktif untuk Kecerdasan Kinestetik Satuan Pendidikan (Kinesthetic Intelligence for Educational Units Active Learning Encouragement Program).
Seminar Internasional khusus untuk Guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) tersebut di buka secara resmi oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh Dr. Muhammad Anis, M.Si., di Aula BPMP Aceh, Niron, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Selasa (16/9).
Dalam sambutannya, Plt Kadis Disdikbud Aceh Besar Dr. Agus Jumaidi, M.Pd mengatakan, seminar internasional ini sebenarnya sudah diadakan secara daring pada tanggal 20 Agustus 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 200 siswa dari tingkat SD dan SMP.

“Dan hari ini kita adakan langsung secara tatap muka dengan para guru PJOK sebagai pendidik profesional yang bertanggung jawab atas pembelajaran berbagai aspek aktivitas fisik, olahraga, dan kesehatan di sekolah,” katanya.
Ia menyebutkan, pada bulan oktober nanti, Disdikbud Aceh Besar akan mengelar beberapa kegiatan seperti kebugaran Jasmani untuk siswa-siswi, pelatihan senam dan tes kebugaran jasmani yang dikhususkan untuk guru PJOK diseluruh Aceh Besar.
“Jadi nanti, guru PJOK ini juga akan kita tes kebugaran jasmani, bukan hanya siswa saja, tapi guru harus diuji juga,” sebutnya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada guru-guru PJOK. Ketika kita tampil disekolah nanti, bisa melakukan perubahan-perubahan, karena ini juga bagian visi Pendidikan yang digagas oleh Bupati Aceh Besar. “Dengan seminar hari ini, ke depan kita bisa melakukan perubahan-perubahan, baik itu sistem pembelajaran maupun lainnya,” harapnya.

Terakhir, seminar internasional yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar menghadirkan pembicara atau narasumber yang berasal dari UPSI Malaysia, Prof. Madya Dr. Ali bin Md Nadzalan, serta dari USK, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes.
Kemudian, Kepala BPMP Aceh Dr. Muhammad Anis, M.Si. menyampaikan, Peran Guru PJOK dimasa ini sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Apalagi, hasil dari sebuah penelitian, masyarakat atau generasi Indonesia menghabiskan waktu delapan jam perhari hanya untuk memegang Handphone dan tertinggi di seluruh dunia.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita harus mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 dimulai dari sekarang,” pintanya.

Maka, pentingnya inovasi baru yang harus dilakukan untuk menjadi warna tersendiri dalam pembelajaran bagi seorang guru PJOK, dalam penerapannya untuk menciptakan generasi unggul, generasi muda berkarakter, aktif, kreatif, serta kompetitif ialah perihal yang sangat berarti.
“Karakter yang kuat, berani, dan tidak mudah menyerah akan sangat membantu siapa pun dalam menjalani hidup. Karakter positif selalu bisa diterapkan dalam berbagai profesi,” pungkasnya.
Selain itu, mudah-mudahan dengan seminar ini, kita nantinya bisa berkontribusi positif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Besar.(id65)