Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Diseminasi Teknologi Crab Pot Ala PKM Dosen Unsam

Diseminasi Teknologi Crab Pot Ala PKM Dosen Unsam
Tim PKM Dosen Universitas Samudra Langsa melakukan pengabdian masyarakat pada Pokdakan Raja Ulak Aceh Tamiang. Waspada/Munawar
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Untuk meningkatkan hasil produksi kepiting Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Samudra (UNSAM) Langsa melakukan pengabdian masyarakat berupa Diseminasi Teknologi Crab Pot Untuk Budidaya Kepiting Pada Pokdakan Raja Ulak Aceh Tamiang.

Ketua Tim PKM Ir. Muhammad Jamil, M.MA didampingi anggota Baihaqi, SS, M.A dan Ir. Adnan MP kepada Waspada, Selasa (20/8) menyampaikan, pengabdian tersebut dilakukan dalam upaya mengembangkan budidaya perikanan air payau untuk meningkatkan hasil produksi kepiting.

Dimana, dalam kegiatan pengabdian ini kami lakukan pada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Raja Ulak. Apalagi, saat ini pokdakan tersebut memiliki lahan budidaya seluas 15 ha dengan aneka produk perikanan terutama kepiting, ikan bandeng dan ikan lele.

Selain itu, Pemerintah Kampung Sungai Kuruk III bekerjasama dengan Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang dan telah merevitalisasi Pokdakan Raja Ulak sesuai dengan keputusan Datok Penghulu Nomor 470/207 tentang revitalisasi pengesahan personalia pengurus Pokdakan Raja Ulak tahun 2017 yang di Ketuai oleh Ruslan serta 13 anggota kelompok.

“Jadi keseluruhan usaha itu, dijalankan oleh masing-masing anggota kelompok dan mendapatkan asistensi dari penyuluh perikanan. Selain aktifitas budidaya kepiting, pokdakan Raja Ulak ini juga menjadi pengumpul produk kepiting itu yang dibawa oleh penjual setiap sore. Produk yang sudah terkumpul dibawa ke kota Medan untuk dijual kembali kepada beberapa agen dengan rata-rata penjualan 60 kg/hari,” jelas Muhammad Jamil.

Secara umum produk yang terjual dicatat secara manual dengan sistim pembukuan sederhana oleh bendahara kelompok. Hasil wawancara dengan ketua kelompok disebutkan bahwa pemilihan kepiting sebagai salah satu produk budidaya karena kemampuan beradaptasinya dengan hutan mangrove dan memiliki daerah penyebaran yang luas serta mampu bertahan pada suhu dan salinitas.

Dikatakan Muhammad Jamil lagi, kepiting soka memiliki nilai ekonomis tinggi dan rasa dagingnya enak sehingga sangat digemari oleh konsumen lokal maupun luar negeri karena mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa kurangnya fasilitas teknologi peralatan dan terbatasnya pengetahuan anggota kelompok menjadi permasalahan yang dihadapi kelompok dalam pengembangan budidaya kepiting oleh pokdakan Raja Ulak.

Belum optimalnya pemanfaatan tambak dan ketersediaan benih kepiting lokal serta tingginya biaya produksi menyebabkan belum terpenuhinya produk tersebut di beberapa pasar di kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini berdampak langsung terhadap rendahnya pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok.

Saat ini, Pokdakan Raja Ulak masih menerapkan sistim manajemen administrasi secara konvensional dimana hasil observasi tim pengabdi menemukan belum adanya buku pencatatan produk, buku notulensi, buku penjualan produk, buku saku anggota dan lain-lain.

Berdasarkan pada analisis situasi, tim PKM memberikan solusi berupa, Diseminasi teknologi crab pot pada budidaya kepiting,  Pelatihan tata cara penggunaan teknologi crab pot dan Upgrading manajemen usaha dan kelembagaan mitra.

*Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kepiting dan upgrading manajemen usaha kelompok Kegiatan akan dilakukan di Kampung Sungai Kuruk III , kecamatan Seruway, kabupaten Aceh Tamiang, provinsi Aceh dengan melibatkan mitra yaitu Pokdakan Raja Ulak,” tandas Muhammad Jamil. (b24)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE