Scroll Untuk Membaca

Aceh

Doa Dan Cahaya Dari Pesantren Al-Ikhlas Ujung

Doa Dan Cahaya Dari Pesantren Al-Ikhlas Ujung
Rektor IAIN Langsa berpose di Madrasah Aliyah Pesantren. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada.id): Ada suasana berbeda yang dirasakan Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi A. Rauf, MA, ketika menapakkan kaki di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10).

Di tengah kesederhanaan pesantren yang sarat nilai keilmuan dan keikhlasan, ia merasakan sebuah pelajaran hidup yang mendalam: siapa pun yang ikhlas menuntut ilmu di pesantren, Allah SWT akan mengangkat derajatnya.

“Ini bukti nyata, siapa yang ikhlas belajar di pesantren, Allah akan angkat derajatnya,” ucapnya penuh keyakinan, seolah meresapi kembali jejak panjang para ulama yang lahir dari dunia pesantren.

Kunjungannya ke pesantren tersebut bertepatan dengan pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), ajang yang sarat makna karena diadakan di pesantren yang diasuh keluarga besar Menteri Agama RI. Di sana, Prof. Ismail Fahmi menyaksikan betapa kuatnya tradisi keilmuan Islam klasik tetap hidup, menjadi fondasi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia.

Rektor IAIN Langsa saat bertemu sosok kharismtik Puang Makkah di pesantren. Waspada.id/Ist

Namun lebih dari sekadar acara, perjumpaannya dengan sosok kharismatik Puang Makkah meninggalkan kesan mendalam. Dengan penuh takzim, ia menuturkan harapannya agar doa dan bimbingan sang ulama besar menjadi penerang dalam langkah pengabdiannya.

“Salah satu harapan saya, doa dan bimbingan Puang Makkah menjadi cahaya perjalanan saya. Terima kasih, semoga Allah menjaga beliau,” ungkapnya lirih namun penuh makna.

Bagi Prof. Ismail Fahmi, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan. Ia adalah rumah besar yang menanamkan nilai keikhlasan, kesabaran, dan kedalaman ilmu. Dari pesantrenlah lahir para ulama, cendekiawan, hingga pemimpin umat yang menjaga peradaban bangsa.

“Pesantren adalah tempat lahirnya ketulusan, kedalaman ilmu, dan keteguhan akhlak. Dari sini lahir generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual,” tambahnya.

Perjalanan ke tanah Bugis itu seolah meneguhkan kembali keyakinan bahwa pengabdian di jalan ilmu tak pernah sia-sia. Selama dijalani dengan ikhlas, Allah akan selalu meninggikan derajat para pencari ilmu dan para pengabdi umat.(id94)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE