ACEH UTARA (Waspada.id): Dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen, menyerahkan bantuan Sembako dan ikan segar serta sejumlah bantuan lainnya kepada korban banjir bandang di Gampong Riseh Tingoeh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Minggu, (28/12).
Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari sejumlah dokter RSUD dr Fauziah Bireuen, yang diserahkan lansung oleh dr. Faisal, SpOG di posko pengungsian didampingi koordinator bantuan dr. M. Adi, SpRad dan dr. Nasrul Haidi, SpB, Subsp BD(K), diterima oleh Keuchik Gampong Riseh Tingoeh, Syukri.

Koordinator bantuan, dr. Muhammad Adi, SpRad, kepada Waspada.id, mengatakan, mereka dari perwakilan dokter RSUD dr Fauziah Bireuen, terutama sekali membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan secara gratis terhadap masyarakat atau kepada korban banjir di posko pengungsian, menginggat Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) Kecamatan Sawang juga terkena banjir bandang.
“Kami datang kemari memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir lengkap dengan dokternya. Dua dokter kandungan, satu dokter paru, satu dokter jantung, dua dokter anestesi. Kemudian ada dokter bedah dan lima dokter umum. Jadi, selama di sini kami melakukan pengobatan,” kata dr, Muhammad Adi.

Setelah melihat kondisi di tempat tersebut, menurutnya, membuka pelayanan kesehatan gratis di tempat tersebut, ini sangat membantu dan bermanfaat terhadap para pengungsi, apalagi Puskesmas Sawang sekarang ini telah rusak dihantam banjir beberapa waktu yang lalu.
“Korban banjir ini tidak mempunyai tempat tinggal lagi, mereka menggungsi dengan kondisi seadanya, sehingga ada yang jatuh sakit seperti demam, batuk pilek. Bahkan ada juga ibu hamil, itu ada dokter kandungan juga yang ikut kemari memberikan pelayanannya,” jelas dr, Muhammad Adi, yang juga Plt Wadir Pelayanan RSUD RS dr Fauziah Bireuen.

Dijelaskan dr Muhammad, tidak hanya bantuan itu saja yang diberikan, dokter-dokter tersebut juga membawa sejumlah bantuan lain berupa sembako, selimut, tikar dan handuk serta banyak lagi bantuan lainnya yang diserahkan kepada para pengungsi warga masyarakat Kabupaten Aceh Utara.
Keuchik Gampong Riseh Tingoeh, Syukri. juga menyampaikan, warga masyarakat di tempat pengungsian itu untuk sekarang ini sangat membutuhkan penerangan listrik dari PLN. Sekarang ini di desa yang dia pimpin itu arus listriknya sering padam daripada menyala dan ini kebutuhan yang sangat mendesak.

“Hunian sementara itu juga sangat dibutuhkan, termasuk alat berat excavator untuk membuat tapak rumah warga korban banjir. Mudah-mudahan ada bantuan rumahnya dari pemerintah. Karena sekarang ini kami tidak mampu membuat rumahnya lagi. Di sini dari 170 rumah, yang hilang 47 rumah, 11 rumah rusak berat. Sementara yang terdampak itu 143 KK, itu perlu direlokasi dikarenakan kondisinya sangat dekat dengan sungai,” demikian Keuchik Syukri. (id73)

















