GAYO LUWES, ( Waspada id): Dompet Dhuafa Waspada menyalurkan bantuan kepada penyintas banjir di Desa Marpunge, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Kamis (25/12).
Bantuan tersebut diberikan kepada 250 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir dan sempat terisolasi selama kurang lebih dua pekan akibat terputusnya akses jalan.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok, meliputi beras, minyak goreng, dan gula.
Penyaluran dilakukan setelah tiga orang relawan Dompet Dhuafa yang terdiri dari Alvin, Abu, dan Dian berhasil menembus jalur yang rusak parah akibat banjir.
Dari keterangan relawan di lapangan, bencana tersebut menyebabkan jalan terkikis dan aliran sungai melebar dari semula sekitar lima meter menjadi 30 hingga 50 meter, sehingga memutus akses utama menuju desa.
Akibat kondisi tersebut, Desa Marpunge sempat terisolasi tanpa bantuan selama dua minggu.
Selama terisolasi, warga terpaksa berjalan kaki sejauh sekitar 50 kilometer menembus medan terjal dan tebing untuk mendapatkan bantuan logistik dari wilayah lain.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman, menyampaikan rasa syukur karena bantuan akhirnya dapat menjangkau masyarakat di wilayah terpencil tersebut. Ia mengatakan penyaluran ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Dompet Dhuafa dalam merespons kondisi darurat di daerah terisolir.
“Alhamdulillah, setelah melalui berbagai upaya dan koordinasi, bantuan sembako akhirnya bisa kami salurkan langsung kepada masyarakat Desa Marpunge yang selama ini terisolasi,” ujar Sulaiman.
Sulaiman menjelaskan, proses distribusi bantuan menghadapi tantangan berat akibat kerusakan infrastruktur dan kondisi alam yang ekstrem. Jalur menuju lokasi terdampak mengalami kerusakan parah sehingga menyulitkan mobilisasi kendaraan.
“Kondisi jalan sangat memprihatinkan, banyak bagian yang terkikis dan berlumpur. Bahkan truk bantuan kami sempat terperosok karena medan yang licin dan rusak,” katanya.
Selain itu, faktor cuaca turut menjadi hambatan selama perjalanan menuju lokasi. Tim relawan harus menempuh perjalanan panjang di tengah hujan deras demi memastikan bantuan tiba dan diterima langsung oleh masyarakat.
“Kami berangkat menembus hujan deras dan medan yang sulit, namun kami tetap berupaya agar bantuan bisa sampai secepat mungkin karena masyarakat sudah menunggu cukup lama,” lanjutnya.
Ia menambahkan, kedatangan bantuan disambut haru oleh masyarakat Desa Marpunge yang telah lama menantikan uluran tangan pascabanjir.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi pengingat pentingnya solidaritas dan kepedulian kemanusiaan.
“Saat bantuan tiba, kami melihat langsung betapa terharunya masyarakat. Mereka menangis bahagua menerima bantuan dari Dompet Dhuafa. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus hadir membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di daerah terisolir. Mudah-mudahan kita dapat terus membantu saudara kita sampai kondisi benar-benar pulih,” tutup Sulaiman.(id12)










