LANGSA (Waspada): Mahasiswa empat program studi (prodi) Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Sejarah, Geografi, Biologi dan Hukum melakukan praktik pembelajaran mata kuliah sejarah dan budaya Aceh di lingkungan kampus Universitas Samudra Langsa.
Dosen Mata Kuliah Umum (MKU) Unsam, Dr. Usman Ibrahim, M.Pd, Jumat (27/10) menyatakan, selain memperkenalkan nilai-nilai adat tradisional Aceh dan membedah kembali budaya lama untuk diperkenalkan dan promosi bagi warga kampus Unsam yang diselenggarakan secara interen dari halaman gedung FKIP lama hingga pentas utama Universitas Samudra.
Lanjutnya, bahan perlengkapan praktik budaya ala tradisional Aceh tersebut terdiri 109 peserta pria dan wanita terdiri dari empat program studi; FKIP Sejarah/Biologi 40 orang, Geografi 34 orang serta Fakultas Hukum sebayak 35 orang.
Selain itu, peserta menggunakan pakaian jubbah putih, tudung tradisional terbuat dari pelepah rumbia dan atasnya serbuk ijok, peci, kupihaj meukutop dan surban serta sandal (seulop terbuat dari pelepah pinang/siteuek) bagi mahasiswa laki-laki.
“Bagi kaum wanita, selain memakai seulop siteuk (pelepah pinang) juga menggunakan kain karung pinggang dan kain batik (ija batek) untuk penutup kepala agar tidak terlihat aurat,” sebutnya.
Untuk kegiatan praktiknya, lanjut Usman Ibrahim, dimulai sejak jam 09:00 pagi berangkat dari lapangan samping gedung FKIP lama, bagian depan sebelah barat gedung rektor Unsam. Kemudian berjalan melalui Fakultas Teknik/ gedung serba guna, belok ke kiri melalui gedung FKIP baru dan belok kiri terus hingga pentas utama Unsam sebelas kanan dari gedung biro rektor, sebelah barat dari Fakultas Pertanian.
“Saat naik ke atas pentas utama baik laki maupun perempuan, terlebih dahulu seulop siteuek (alas kaki terbuat dari pelepah pinang), dibuka terlebih dahulu dan diletakkan di tangga bagian bawah sebelum naik ke atas pentas utama biro rektor,” ungkapnya.
Sesampai di pentas, sambungnya lagi, semua mahasiswa dipersilakan naik dan duduk bersila berjajar dari arah selatan hingga ke utara dan menghadap ke bagian barat. Sementara di depannya dosen pengampu mata kuliah umum (MKU) Sejarah dan budaya Aceh Abu Dr. Usman Ibrahim, M.Pd, juga sebagai Koordinator Pusat Studi Sejarah dan Ideologi Universitas Samudra.
Selanjutnya, dosen MKU sejarah dan budaya Aceh, selain aktivitas jalan kaki, juga melakukan praktik membaca ‘Dalail Khairat,’ yang dimulai dengan ucapan pembukaan terdir dari; basmalah, surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, serta membaca atau meng-agungkan-Nya yaitu as-maul Husna hingga selesai sampai pukul 11:00 siang,
Usai selesai segala aktivitas tersebut, semua anggota peserta kegiatan/praktik ala budaya tradisional Aceh melakukan foto bersama. (b12)