LANGSA (Waspada): Tim Dosen Universitas Samudra (Unsam) melaksanakan kegiatan pelatihan terhadap masyarakat Desa Seunebok Punti dan Kelompok Tani Maju Jaya untuk mendukung ketersediaan air irigasi pada sawah masyarakat di Kantor Desa Seunebok Punti, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (22/8).
Tim pengabdian ini didampingi oleh pihak desa yaitu Suriyadi, yang merupakan perwakilan Perangkat Desa Seunebok Punti, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang, masyarakat sekitar, dan Ketua Kelompok Tani Maju Jaya sebagai Gapoktan yang ada di desa tersebut.
Ketua Tim Dosen Unsam, Ir. Arisna Fauzia, S.T., M.T., IPM. didampingi dua rekannya Dr. Ir. Cut Mulyani, M.P dan Dr. Iswahyudi, S.P., M.Si menyebutkan, dampak dari fenomena El Nino di Aceh telah memberikan penurunan terhadap produksi padi di Aceh dikarenakan lahan warga telah mengalami kekeringan.
Selain itu, debit air yang ditelusuri dari sungai Manyak Payed terlihat sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan air warga dalam mengairi lahannya.
Arisna menambahkan, melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat, juga meluncurkan buku saku yang berjudul: Irigasi, Edisi 1. “Buku yang berisikan tentang seputar irigasi, jenis irigasi, teknologi irigasi kekinian yang dapat diadopsi, serta teknik budidaya untuk memanfaatkan irigasi padi hemat air (IPHA) yang digagas dari Program BBWS Cimancis,” sebutnya.
Di samping itu, lanjutnya, buku ini dikemas menarik dan mudah dibawa oleh masyarakat, bahkan juga disediakan dalam bentuk pdf. Dari buku tersebut juga mereka dapat melakukan rancangan untuk usulan yang diperlukan dari dana desa di kemudian hari. Sehingga harapan dari kegiatan ini, mereka dapat lebih mandiri dalam peningkatan perekonomian desa. Lahan padi yang luas juga dapat terus menghasilkan gabah.
Kemudian tim juga membuka sesi tanya jawab bersama masyarakat terkait sistem budidaya tanaman padi yang hemat air, pengaliran debit yang disesuaikan, dan lainnya seputar penanaman padi.
Sementara Perangkat Desa setempat, Suriyadi, selaku perwakilan mitra juga menyambut baik atas kehadiran tim serta mengapresiasi kegiatan yang memberikan refleksi dan penyegaran terhadap warga dan Gapoktan yang ada di desa.
“Selama ini, kami belum pernah berkumpul dan berdiskusi dengan pihak akademisi terkait dengan pengairan. Kami berterimakasih untuk kehadiran bapak/ibu dalam memberikan pengetahuan kepada kami dalam menghadapi dampak kekeringan ini,” imbuhnya.
Kegiatan PKM ini juga berjalan sukses dengan adanya bantuan dari mahasiswa Universitas Samudra dalam mempersiapkan kegiatan yang tergabung dari dua Program studi, Erlangga (Agroteknologi), Sry Julia (Teknik sipil), Nur Fitri (Teknik sipil), Kayla Puan (Teknik sipil), dan Amalia Nazila (Teknik sipil).(b13)
