LANGSA (Waspada): Dosen Universitas Samudra (Unsam) memberikan pendampingan dan penguatan wawasan kebangsaan (Wasbang) secara estafet untuk mencegah paham radikalisme dan intoleransi pada siswa SMK di Kota Langsa.
Ketua Tim Pengabdi Unsam, Joko Hariadi, S.Pd. M.Pd, Selasa (10/10) menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan Universitas Samudra pada 5 SMK Negeri di Kota Langsa secara estafet yakni SMKN 2 Langsa, SMKN 6 Langsa, SMKN 3, SMKN 1 Langsa dan SMKN 4, bekerjasama dengan Bakesbangpol Kota Langsa.
Lanjutnya, rangkaian kegiatan pengabdian dilakukan di SMK Kota Langsa secara keseluruhan. Tim pengabdian dari Unsam mendatangi sekolah dengan didampingi oleh tim dari Bakesbangpol Kota Langsa sebagai mitra.
Dalam kesempatan itu, Joko Hariadi memberikan gambaran bahwa kegiatan penguatan wawasan kebangsaan ini dilakukan untuk meminimalisasi kegiatan intoleransi di Kota Langsa khususnya kalangan pelajar.
“Kita tidak ingin siswa di Langsa terpapar hal-hal yang tidak baik seperti intoleransi dan radikal. Di samping itu, remaja khususnya pelajar sering menjadi target kelompok intoleran melalui media sosial,” ungkapnya.
Sementara Dr. Wilda, SH. MH yang merupakan salah satu anggota tim pengabdian menggambarkan perilaku pelajar di beberapa provinsi lain yang sudah terpapar intoleransi dan radikalisme karena pengaruh media dan politik.
“Upaya untuk mencegah hal itu dapat dilakukan dengan memberikan pendampingan dan penguatan wawasan kebangsaan. Agar siswa faham dampak buruk dari intoleransi pada persatuan bangsa,” sebut Wilda.
Sedangkan Prima Nucifera, S.Pd., M.Pd. dalam paparan materi tentang pentingnya kesadaran pelajar dalam menelaah info di media sosial agar tidak terpapar hoax dan melakukan perbuatan radikal karena hal itu.
“Pelajar sangat rentan dengan hoax media sosial. Hal itulah yang membuat berbagai masalah jika tidak diatasi dengan benar.” Ujarnya.
Kepala Bakesbangpol Langsa, Zulhadisyah merasa kegiatan ini memiliki banyak sisi positif bagi pelajar di Kota Langsa. Apalagi, siswa harus diberikan arahan tentang bagaimana menghadapi hoax dan berbagai hal di medsos agar terjauhkan dari sikap intoleransi dan radikalisme.
“Kerja sama dengan Unsam memberikan suatu hal positif pada penguatan wawasan kebangsaan di Kota langsa khususnya pada siswa,” tuturnya.
Diakhir kegiatan tim PKM Unsam juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Samudra, khususnya LPPM dan PM Unsam yang telah mensupport bantuan dana dan fasilitas lainnya sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terwujud. (b13)











