LANGSA (Waspada): Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Syamsul Bahri, S.P., M.P memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah jerami dan perikanan kepada petani di Desa Suka Jadi, Aceh Tamiang, Rabu (4/10).
Pelatihan didampingi Ainul Mardiyah, S.P., M.P., dan Ir. Adnan, M.P serta diikuti 20 petani, perangkat desa, dan beberapa tim akademisi lainnya dari Universitas Samudra.
Syamsul Bahri menyampaikan, bahwa pembuatan pupuk organik dari limbah jerami dan perikanan merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
“Limbah jerami dan perikanan merupakan sumber bahan baku pupuk organik yang sangat potensial. Pupuk organik ini memiliki banyak manfaat, antara lain memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia,” katanya.
Syamsul Bahri menjelaskan secara detail proses pembuatan pupuk organik dari limbah jerami dan perikanan. Limbah jerami dan perikanan dapat dijadikan pupuk organik dengan cara difermentasi. Proses fermentasi ini dilakukan dengan mencampurkan limbah jerami dan perikanan dengan air dan bakteri pengurai. Peserta pelatihan juga berkesempatan untuk mempraktikkan cara pembuatan pupuk organik tersebut.
Petani yang mengikuti pelatihan tersebut mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Mereka berharap dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami,” kata Poniman yaitu salah satu ketua kelompok tani di Desa Suka Jadi.
Sambungnya, kami sekarang tahu cara membuat pupuk organik sendiri dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Syamsul Bahri berharap pelatihan ini dapat mendorong petani untuk memanfaatkan limbah jerami dan perikanan untuk pembuatan pupuk organik. Pupuk organik ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan pencemaran lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.(b13)