Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Dosen Unsam Dan Petani Suka Jadi Sukses Kendalikan Hama Lalat Buah

Dosen Unsam Dan Petani Suka Jadi Sukses Kendalikan Hama Lalat Buah
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra bersama petani Suka Jadi, Kecamatan Banda Mulia, Tamiang berhasil kendalikan hama lalat buah pada tanaman cabai, Sabtu (12/10). Waspada/dede
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra bersama petani Suka Jadi, Kecamatan Banda Mulia, Tamiang sukses kendalikan hama lalat buah pada tanaman cabai di desa setempat, Sabtu (12/10).

Kesuksesan pengendalian hama lalat buah di desa tersebut berkat pelatihan cara membuat dan memasang perangkap Feromon Metil Eugenol yang efektif kepada petani yang dibimbing langsung Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra yang diketuai Syamsul Bahri, S.P. M.P didampingi Yenni Marnita, S.P., M.P dan Fahmy Fadly, S.Agr., M.Agr serta diikuti 20 petani di Desa Suka Jadi, perangkat desa, dan beberapa tim akademisi lainnya dari Universitas Samudra.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dosen Unsam Dan Petani Suka Jadi Sukses Kendalikan Hama Lalat Buah

IKLAN

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Syamsul Bahri, S.P. M.P kepada wartawan mengatakan, keberhasilan pengendalian lalat buah ini berkat kerjasama tim dari Unsam yang secara intens memberikan pelatihan.

Di mana, sambungnya, para petani diajarkan cara membuat dan memasang perangkap lalat buah yang efektif. Feromon Metil Eugenol yang digunakan sebagai umpan, mampu menarik lalat buah jantan sehingga populasi hama dapat dikendalikan dengan cepat.

“Masalah serangan lalat buah yang kerap mengganggu petani cabai di Desa Suka Jadi kini mulai teratasi. Hasil observasi di lapangan pada tanggal 8 Oktober 2024, terlihat serangan lalat buah pada cabai dengan Feromon Metil Eugenol yang digunakan berjalan efektif dan dapat menekan populasi lalat buah,” sebutnya.

Selain itu, Kelompok Tani Mekar Tani di bawah kepemimpinan Poniman telah berhasil mengadopsi metode pengendalian hama menggunakan feromon metil eugenol. “Para petani kini memiliki pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengelola pertanian, yang selanjutnya akan berdampak kepada pendapatan mereka pun meningkat seiring dengan bertambahnya hasil panen,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsul Bahri berharap dari keberhasilan petani Suka Jadi dalam mengendalikan hama lalat buah menggunakan feromon metil eugenol membuka peluang besar bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah lain.

“Tentunya dengan demikian, metode pengendalian hama ini dapat diterapkan pada beberapa tempat dan berbagai jenis tanaman buah dan sayuran,” imbuhnya.

Sementara Ketua Kelompok Tani Mekar Tani, Poniman mengatakan, awalnya kami sangat kesulitan mengatasi serangan lalat buah. Hampir separuh hasil panen kami rusak. Namun, setelah menggunakan Feromon Metil Eugenol, kerusakan buah akibat serangan lalat buah berkurang drastis.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya metode ini. Hasil panen kami kini lebih meningkat dan kualitas cabai juga lebih baik,” sebut Poniman.(b13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE