LANGSA (Waspada): Dosen Universitas Samudra (Unsam) memberikan edukasi pembuatan dan pemanfaatan tanaman sereh sebagai bahan pembuatan teh gerbal menggunakan Teabag untuk meningkatkan usaha lokal warga di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.
Ketua Tim Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unsam Dra. Marjanah, M.Pd dan Dr. Indriaty, S.Si. M.Pd dan Ayu Wahyuni, S.Pd. M.Pd kepada wartawan, Kamis (29/8) menjelaskan, serai (cymbopogon) atau lemongrass merupakan tumbuhan anggota dari suku rumput-rumputan dan sering dijumpai di daerah tropis seperti di Indonesia.
Selain itu, Serai dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal seperti memasak, obat herbal, kesehatan, kosmetik dan sebagainya. Kemudian serai mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan yang sulit.
“Proses menanam serai hanya membutuhkan media air dan tanah saja. Serai merupakan tanaman yang dibudidayakan di pekarangan dan sela-sela tumbuhan lain,” katanya.

Di samping itu, lanjut Dra. Marjanah, M.Pd tanaman ini biasanya digunakan masyarakat hanya untuk kebutuhan memasak dan sebagai obat-obatan. Khasiat serai dapat mengobati infeksi kulit, tipus, keracunan makanan, dan dapat juga meredakan bau badan. “Melimpahnya tumbuhan serai yang memiliki banyak manfaat namun akan kurang bermanfaat jika tidak dapat diolah dengan baik,” ujarnya.
Selanjutnya, Birem Beyeun merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di daerah kabupaten Aceh Timur, di daerah ini tumbuhan serai mudah ditemui, namun kurang dimanfaatkan oleh warga. Serai dapat dimanfaatkan secara maksimal di wilayah ini dengan cara melakukan edukasi pemanfaatan serai.
Disamping itu, serai dikenal sebagai tumbuhan obat dan diharapkan nantinya dapat memiliki nilai jual dan mendongkrak perekonomian masyarakat di Bireum. Masyarakat juga sering membuat minuman dari serai karena dianggap dapat meningkatkan imunitas tubuh . Namun, dalam pembuatan minuman dari serai, masyarakat masih menggunakan cara yang tradisional yaitu dengan menumbuk jahe serta mengikat serai saat merebus air.
Tentunya, hal tersebut membutuhkan waktu yang lama. Manfaat serai sangat banyak dan berbagai macam bahkan untuk obat serangga alami atau minuman herbal untuk menghilangkan kecemasan atau masalah pencernaan. Kandungan yang terdapat dalam sereh mampu menurunkan hipertensi, mengontrol gula darah, dan menguatkan system saraf.
“Kedua senyawa utama dalam serai adalah citral dan geranial, memiliki manfaat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dikatakan membantu menghentikan pelepasan penanda penyebab peradangan tertentu dalam tubuh dan menjaga kekebalan tubuh,” ungkapnya lagi.

Untuk itu, sambung Dra. Marjanah, M.Pd kehadiran tim PKM Universitas Samudra untuk membuat edukasi pemanfaatan serai menjadi teh dengan langkah-langkah dalam pembuatan bubuk serai yang nantinya akan dikemas di dalam kemasan teabag yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2024.
Langkah yang disiapkan, sebelumnya Serai dipanen kemudian diambil bagian pangkal dekat akar dan dikupas kulit luarnya. Setelah itu serai yang sudah dikupas kemudian dicuci bersih di potong serai yang sudah dicuci sepanjang 30 mm, lalu keringkan potongan serai tersebut dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 48 jam.
Menurut penelitian yang dilakukan. Serai yang paling baik dikeringkan dalam waktu 48 jam dengan suhu 60 ℃ yang mana telah dilakukan uji organoleptik. Selanjutnya, haluskan dengan alat penghalus sehingga menjadi bubuk atau granula. Granula ini akan mengeluarkan aroma khas dari serai kembali, dan siap untuk dikemas ke dalam kantong teh 7. Teh sereh dikemas dalam kemasan yang sudah disediakan. Kemudian, seduh dengan air panas yang mendidih ke dalam gelas dan teh herbal yang sudah diseduh siap untuk diminum.
“Alhamdulillah, dengan edukasi yang diberikan ini masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan dan masyarakat tertarik untuk membuat teh serai dirumah untuk minuman kesehatan maupun untuk menjadi wirausaha masyarakat Birem Bayeun,” tandasnya.(b13)