ACEH TAMIANG (Waspada): Dosen Universitas Samudra (Unsam) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pelatihan peningkatan ketrampilan untuk kelompok usaha Kue Marke di Desa Pahlawan, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang.
Ketua PKM Unsam, Maulana Rahman, S.E., M.Si yang juga dosen Fakultas Ekonomi, berkolaborasi dengan dua dosen lainnya Makhroji, M.Pd dan Wan Alamsyah, S.T., M.T, Rabu (4/9) mengatakan, kegiatan pelatihan yang diberikan kepada kelompok usaha Kue Marke dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2024 lalu menitik beratkan bagaimana memaksimalkan kualitas kemasan dan ketrampilan dalam menggunakan media sosial untuk memaksimalkan promosi yang akan memberikan informasi terhadap produk.
Selain itu, pelaksanaan pelatihan ini merupakan wujud dari salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang telah direncanakan dari berbagai bulan sebelumnya sebagai Upaya merealisasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementrian Pendidikan , Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Menurut Dosen Ekonomi Manajemen ini, pelatihan ini merupakan salah satu upaya perguruan tinggi Universitas Samudra dalam memajukan UMKM di kalangan kelompok usaha melalui berbagai program seperti sosialisasi, pelatihan dan pendampingan.

“Dalam pengamatan yang telah dilakukan tim pengabdian Universitas Samudra menyadari bahwa terdapat permasalahan dalam pengemasan dan identitas merek sehingga produk dari kelompok usaha susah untuk dikenali dan tampilan produk kurang menarik untuk dipasarkan,” katanya..
Dalam kesempatan itu, Makhroji, M.Pd selaku salah satu anggota kegiatan saat membuka kegiatan pelatihan tersebut yang didampingi oleh Ketua kelompok Usaha Kue Marke Desa pahlawan Kecamatan Manyak Payed beserta anggota menyampaikan bahwa pelatihan ini perlu dilakukan untuk menambah pengetahuan kelompok usaha dalam membentuk identitas produk sehingga dapat dikenal dan diingat sebagai produk yang disukai konsumen.
“Produk yang saat ini diproduksi oleh kelompok usaha masih belum memiliki merek yang dapat memberikan identitas kepada produk jajanan yang dibuat. Sehingga produk jajanan tersebut menjadi lebih susah dikenali dan kesan yang dimiliki produk saat konsumen membeli jajanan tidak melekat pada produk tersebut,” imbuhya.
Kemudian, selain perbaikan identitas dalam bentuk pemberian logo dan merek, pelatihan ini juga membantu kelompok usaha kue marke untuk melakukan perbaikan bentuk kemasan dan cara kelompok usaha kue dalam memasarkan produk yang akan dijual sehingga bisa meningkatkan jangkauan penjualan dan tampilan yang lebih menarik.
Ditambahkan Maulana Rahman lagi, dengan pengabdian kepada masyarakat kami mencoba menambah ketrampilan para anggota dalam memasarkan dan mengemas produk menjadi lebih menarik. Selain itu kami juga mencoba membantu kelompok usaha kue dalam menyusun laporan keuangan secara sederhana agar lebih mudah dipraktekkan oleh ibu-ibu kelompok usaha kue marke desa pahlawan.
“Produk yang sudah dikemas dan dipromosikan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan penjualan kue marke. Kemudian hasil penjualan tersebut dapat dicatat dalam laporan keuangan yang cermat sehingga kelompok usaha kue marke dapat mengontrol perputaran modal yang sudah diinvestasikan,” imbuh Maulana Rahman.(b13)













