SIGLI (Waspada): Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pidie, laksanakan kegiatan Ramadhan Literasi dan pembagian takjil, Jumat (14/4) sore.
Acara yang digelar di Perpustakaan Literasi Monumen Tsunami, Kota Sigli, Kabupaten Pidie ini terselenggara atas kerjasama dengan Forum Anak Pidie (FAPIE). Hadir dalam acara tersebut, Bunda Literasi Kabupaten Pidie Ny Suaidah Sulaiman, Ny Saptati Rengganis SP, Samsul Azhar, Ny Hetti Zuliani M.Pd, C,HT,CI, Mahfuddin Ismail, selaku Profesional Konsellor, dan Kepala DP3AKB Kabupaten Pidie Nurhanisah S.IP, MM.
Pantauan Waspada.id, dalam kegiatan tersebut puluhan anak-anak membaca buku di ruang perpusatakaan literasi, kemudian mereka satu-persatu diminta menceritakan isi buku yang telah dibaca tadi di hadapan Bunda Literasi Kabupaten Pidie dan rombongan.

Bunda Literasi Kabupaten Pidie Ny Suaidah Sulaiman, yang juga Ketua TP-PKK Kabupaten Pidie, menyampaikan rasa bangganya terhadap anak-anak peserta literasi, dimana dalam penilain tersebut mereka semua mampu tampil gemilang dan mampu mencerita kembali isi buku yang mereka baca.
Dia menuturkan, kegiatan akan mengembangkan kembali program tersebut, dengan melakukan pertemuan dalam satu bulan dua hingga tiga kali. Ny Suaidah Sulaiman juga menyampaikan, untuk menyukseskan program literasi tersebut, ke depannya akan mengajak semua lembaga forum anak yang ada di daerah itu. Menurut dia, program membaca dan bercerita kembali tersebut dinilainya sangat bagus karena dapat membuat mental anak lebih percaya diri (PD).
Sebut dia, sejak program literasi ini dikukuhkan awal Desember 2022, jumlah anak yang datang bertamu membaca buku, menggambar dan bercerita setiap hari mencapai di atas 150 orang anak.

Kepala DP3AKB Kabupaten Pidie Nurhanisah S.IP, MM, menyampaikan pihaknya sangat mendukung program literasi karena selain dapat meningkat minat baca dan kreativitas, anak-anak juga dapat tambahan ilmu pengetahuan dan mampu bercerita kembali isi yang terkandung dalam buku kepada kawan-kawannya.
Melalui buku-buku cerita yang dibaca, terutama tentang kisah Nabi dan Rasul, serta buku-buku agama islam dan sejarahnya, anak-anak diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan mereka di bidang ajaran agama Islam.
Menurut dia, untuk menciptakan generasi yang Islami, terutama mencetak dai-dai hebat di masa mendatang, mulai sekarang perlu dilakukan pembinaan. Dia menilai dengan adanya kegiatan literasi ini anak-anak tidak menghabiskan watu bermain gadget, tetapi waktu mereka tersebut dapat diisi dengan membaca buku di gedung Perpustakaan Literasi Monumen Tsunami. (b06)