Scroll Untuk Membaca

Aceh

DPRA Kecewa, BPBA Gelar Pelatihan Kebencanaan Usulan Tanpa Koordinasi

DPRA Kecewa, BPBA Gelar Pelatihan Kebencanaan Usulan Tanpa Koordinasi
Kecil Besar
14px

KUALASIMPANG (Waspada) : Anggota DPR Aceh Fraksi PAN, Asrizal H Asnawi merasa sangat kecewa terkait kegiatan pelatihan kebencanaan melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) yang diusulkannya tersebut telah dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) tanpa koordinasi dengan pihaknya selalu pengusul kegiatan.

“Kegiatan tersebut diproyeksikan untuk PMI Aceh dan alokasi anggaran senilai Rp500 juta pada APBA 2022 dan diplot melalui Satker Badan Penanggulan Bencana Aceh (BPBA),” ungkap Asrizal H Asnawi melalui pers rilisnya kepada Waspada Selasa (18/10) malam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

DPRA Kecewa, BPBA Gelar Pelatihan Kebencanaan Usulan Tanpa Koordinasi

IKLAN

Ironisnya, pelaksanaan kegiatan tersebut telah berlangsung sejak pekan lalu untuk gelombang pertama di salah satu hotel di Kabupaten Aceh Tamiang. “Program ini usulan saya pada tahun 2022, mengingat pentingnya pelatihan kebencanaan di Aceh Tamiang dan kita harap melalui PMI Aceh karena lebih mumpuni di bidang kebencanaan,” Ucap Asrizal.

Asrizal mengaku begitu terkejut ketika dirinya mendapat informasi, pelaksana kegiatan bukan PMI Aceh. Melainkan sebuah organisasi yang menjadi pihak ketiga berdasarkan penunjukkan dari BPBA. “Semestinya, Satuan Kerja terkait berkoordinasi dengan dirinya sebagai pengusul program,” tegasnya.

Terlebih, penunjukan lembaga yang menjadi pihak ketiga penyelenggara itu tanpa ada selembar rekomendasi darinya selaku pengusul Pokir dimaksud. “Sebagai lembaga pelaksana, lembaga dimaksud tidak pernah menghubungi dirinya untuk berkoordinasi, sehingga saya tidak hadir pada pembukaan acara pelatihan itu,” ungkapnyalagi.

Parahnya, Asrizal menuturkan, bahwa siapa peserta dari kegiatan yang menelan anggaran setengah miliar itu juga tidak diketahui olehnya siapa saja yang menjadi peserta. “Ketersediaan anggaran tidak menunjuk siapa pelaksana, melainkan harus dilakukan oleh lembaga kemanusiaan yang teruji di bidang kebencanaan. Kegiatan tersebut telah dilakukan untuk gelombang pertama di Aceh Tamiang tanpa sepengetahuan dirinya,” keluhnya lagi.

Asrizal mengutarakan, dirinya mendapat info dari kawan-kawan di Aceh Tamiang, kegiatan ini berlangsung dalam tiga gelombang dan tidak ada koordinasi sama sekali. Asrizal menamsilkan, bila satu gelombang pelatihan dengan peserta 60 orang, maka tiga gelombang terdapat 180 orang peserta dari Kecamatan Karang Baru, Seruway dan Bendahara.

“Infonya yang kita peroleh pihak pelaksana tidak menginapkan peserta di hotel tempat berlangsungnya kegiatan,” urai Asrizal yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tamiang sembari menambahkan, hal ini patut dicurigai terjadinya dugaan mark-up anggaran yang besarnya mencapai 500 juta tersebut.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Bobby Syahputra yang dikonfirmasi wartawan Rabu (19/10) melalui telefon selularnya membenarkan kegiatan tersebut bersumber dari APBA Tahun 2022 dengan nilai Rp500 juta dan pesertanya sebanyak 180 orang dengan tiga tahap pelaksanaan.

Disebutkannya, kegiatan ini dalam pelaksanaannya adalah swakelola dan melalui lembaga yang cukup syarat administrasinya. “Sedangkan untuk peserta tidak ada penginapan dan yang ada hanya penginapan narasumber,” jelas Bobby Syahputra sembari menambahkan, untuk peserta juga memperoleh uang saku.(b15)

Foto: Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi. Waspada/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE