MEUREUDU (Waspada.id): Prestasi membanggakan kembali ditorehkan kafilah Kabupaten Aceh Besar pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya. Dua bersaudara, Ahmad Muzayyinul ‘Asyir (Zayyin) dan Zamil Ghifari (Zamil), berhasil melaju ke babak final cabang Qira’at Murattal Al-Qur’an putra, Kamis (6/11).
Keduanya merupakan putra pasangan Ustaz Zamni Yunus dan Ustazah Khairunnisak, asal Gampong Lagang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Dalam penampilan di Masjid Al-Munawarah Meureudu, Zamil tampil pada sesi perdana, disusul sang kakak, Zayyin, pada sesi berikutnya.
Menurut Ustaz M. Ruslan, S.Ag, selaku pelatih dan pendamping cabang Qira’at Murattal Al-Qur’an putra, penampilan keduanya sangat memuaskan dan menunjukkan kualitas qari yang luar biasa.
“Alhamdulillah, ini sesuatu yang langka dan membanggakan, dua bersaudara bisa tampil di final cabang yang sama. Insya Allah keduanya dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Aceh Besar,” ujar Ustaz Ruslan, yang juga pernah meraih juara dua STQ Nasional tingkat Provinsi Aceh.
Adapun Ahmad Muzayyinul ‘Asyir (Zayyin) merupakan sarjana Hukum Islam lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) Jakarta, sementara Zamil Ghifari (Zamil) adalah alumni MAN 1 Banda Aceh dan kini mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Cabang Qira’at Murattal Al-Qur’an sendiri merupakan perlombaan membaca Al-Qur’an secara tartil sesuai kaidah tajwid dan fashahah, dengan penilaian meliputi lagu, suara, ketepatan makhraj, dan adab.
Cabang ini dikenal sebagai salah satu kategori paling bergengsi di ajang MTQ, karena menuntut penguasaan qira’at yang tinggi dan disiplin spiritual yang mendalam.
Kehadiran dua bersaudara Zamil dan Zayyin di babak final tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar mereka, tetapi juga membangkitkan semangat masyarakat Aceh Besar untuk terus melahirkan generasi muda Qur’ani yang berprestasi.
“Ini bukti bahwa pembinaan berkelanjutan dan dukungan keluarga sangat berperan dalam mencetak qari dan qariah terbaik Aceh,” harap Ustaz Ruslan. (id65)












