Scroll Untuk Membaca

Aceh

Dua Desa Di Pedalaman Aceh Timur Terancam Terisolir UsaI Getek Penyeberangan Putus Dan Hanyut

Dua Desa Di Pedalaman Aceh Timur Terancam Terisolir UsaI Getek Penyeberangan Putus Dan Hanyut
Kecil Besar
14px

ACEH TIMUR (Waspada): Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Desa Pante Kera dan Batu Sumbang, Kec. Simpang Jernih, Kab. Aceh Timur, terancam terisolir. Pasapnya, getek penyeberangan yang selama ini dijadikan sebagai sarana transportasi putus dan hanyut dibawa arus, Rabu (11/12).

Kini, aktivitas warga untuk menyeberangi sungai dengan lebar di atas 100 meter itu mulai terganggu. “Getek yang selama ini menjadi alat transportasi penyebrangan telah putus, karena tali seling pengaitnya rusak akibat arus sungai dan debit air yang tinggi,” kata Rustam Efendi, kepada Waspada, Rabu (11/12).

Sebelum hanyut dibawa arus, lanjutnya, getek tersebut kerap mengalami kerusakan. Namun warga memutuskan memperbaiki, karena dijadikan sebagai sarana penyeberangan warga dengan berbagai profesi dan pelajar di berbagai tingkatan. “Tapi geteknya sekarang sudah tidak tersisa, karena hanyut dibawa arus air sungai yang semakin deras,” sebut Rustam Efendi.

Kata dia, sejak alat penyebrangan putus kini warga terpaksa menggunakan perahu motor untuk beraktivitas, baik untuk mengangkut hasil bumi maupun membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. “Kondisi ini mengganggu mobilitas masyarakat yang tergantung pada getek sebagai satu-satunya jalur penghubung antar gampong. Meskipun kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa, sepeda motor milik pengelola getek hanyut terbawa arus,” sebut pria bermarga Hasibuan ini.

Aktivis masjid ini berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Timur segera turun tangan untuk memperbaiki getek yang rusak, agar aktivitas masyarakat dan siswa yang bersekolah tidak terganggu lebih lama. “Harapan kami, pemerintah segera mengatasi masalah ini agar masyarakat tidak semakin terisolir,” ujar Rustam Efendi.

Plt Camat Simpang Jernih, Cut Sriwahyuni, terpisah membenarkan adanya getek sebagai sarana penyeberangan dari Pusat Ibukota Simpang Jernih ke Desa Pante Kera dan Batu Sumbang Putus, Rabu (11/12) sekira pukul 08.00. “Kondisi maayarakat terancam terisolir, karena geteknya rusak dan putus hanyut dibawa arus,” pungkas Cut Sriwahyuni. (b11).

Teks Foto :

GETEK HANYUT: Satu unit getek sebagai sarana penyebarangan antar desa yang menghubungkan dua desa ke pusat ibukota kecamatan hanyut dan tenggelam di DAS Tamiang, Simpang Jernih, Aceh Timur, Rabu (11/12). Waspada/Ist.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE