LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Pasca banjir yang melanda kawasan Kota Lhokseumawe kini menelan korban, menyusul dua warga ditemukan meninggal karena terseret dan tenggelam dalam luapan banjir, Jumat (28/11).
Hal itu disampaikan Kadis Kominfo Kota Lhokseumawe Taruna Putra Satya kepada Waspada.id yang ditemui di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir di lantai satu Kantor Wali Kota Lhokseumawe.
Taruna mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari tim di lapangan bahwa banjir kali ini telah menelan korban menyusul dua warga ditemukan meninggal di lokasi banjir.
Kedua korbannya, Tgk. Nurdin, 35, warga Gampong Blang Weu Panjoe, Kec. Blang Mangat, Kota Lhokseumawe dan M. Hanafi, 24, petani, warga Gampong Dewa Blang Peunteut, Kec. Blang Mangat, Kota Lhokseumawe
Taruna menyebutkan kronologis korban meninggal pertama diterima pukul 17.05 WIB, adanya laporan orang hilang atas nama Nurdin dari Geuchik Aji Blang Weu. Namun pada pukul 03.00 WIB dinihari Rabu (26/11), informasi terakhir korban sedang memindahkan kayu dekat rumahnya.
Kemudian korban dikabarkan hilang oleh keluarga. Ternyata pada pukul 18.16 WIB, Kamis (27/12), korban ditemukan telah meninggal. Diperkirakan korban sempat terseret oleh derasnya arus banjir.
Sedangkan korban meninggal kedua, M. Hanafi, ditemukan jenazahnya di areal sawah Desa Blang Punteut, Kec Blang Mangat pada pukul 10. 00 WIB, Jumat (28/11).
Kronologisnya, pada hari Rabu tanggal 26 November 2025, korban sedang menjaring ikan di tengah genangan air persawahan Peuntet.
Secara tiba-tiba arus banjir datang dan korban yang tidak bisa berenang ikut terseret air hingga meninggal tenggelam.
Taruna mengaku merasa khawatir masih akan ada lagi korban meninggal karena banjir, mengingat Masa status Tanggap Darurat Penanangan Bencana Alam berlangsung selama 16 hari 26 November – 11 Desember 2025 dan dapat diperpanjang apabila diperlukan. (id72)












