KUALASIMPANG (Waspada.id): Kasus dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tamiang kian membengkak angkanya dari sebelumnya Rp2,5 miliar menjadi Rp2,8 miliar.
Hasil penelusuran Waspada.id, Jumat (17/10), KIP Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2024 mendapatkan bantuan dana hibah dari Pemkab Aceh Tamiang sebesar Rp30 miliar untuk biaya penyelenggaraan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang pada tahun 2024.
Berdasarkan informasi diperoleh, anggaran sebesar Rp30 miliar itu digunakan KIP Aceh Tamiang untuk melaksanakan berbagai kegiatan tahapan Pilkada Bupati-Wabup Aceh Tamiang tahun 2024 yang lalu.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, dalam pelaksanaan tahapan Pilkada tersebut diduga ada item-item kegiatan yang fiktif dan ada juga penggelembungan (mark up) biaya dalam pelaksanaannya. Akibatnya, pihak Kejaksaan Negeri Kabupaten Aceh Tamiang sedang mengusut kasus dugaan KKN yang terjadi di KIP Aceh Tamiang.
Bahkan, informasi diperoleh Waspada.id, pihak Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang sudah meminta Inspektorat Kabupaten Aceh Tamiang melakukan audit investigatif terhadap penggunaan anggaran oleh KIP Aceh Tamiang.
Pihak Inspektorat juga memaparkan hasil audit investigatifnya di Kantor Kejari Aceh Tamiang. “Ya hasil audit investigatif memang ada kami paparkan di Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang, ” ungkap Ka. Inspektorat Kabupaten Aceh Tamiang, Aulia Azhari melalui telepon kepada Waspada.id, Kamis (16/10).
Informasi sebelumnya, ditemukan dugaan penyalahgunaan uang negara oleh KIP Aceh Tamiang sebesar Rp2,5 miliar seperti yang diberitakan Waspada.id pada Kamis (16/10) kemarin.
Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang, Dr. Yudhi Syufriadi, S.H., M.H melalui Kepala Seksi (Kasi) Intelijen, Fahmi Jalil, S.H., M.H. melalui telepon, Kamis (16/10), membenarkan Kejari Aceh Tamiang sedang mengusut kasus dugaan KKN di KIP Aceh Tamiang. Namun, Kasi Intel belum bersedia merinci item-item kegiatan yang diduga terjadi penyalahgunaan keuangan negara dan belum bisa mengumumkan total dugaan potensi kerugian uang negara karena masih berkoordinasi dengan Kasi Pidsus.
Kejari Aceh Tamiang dalam melakukan proses pro jusditia sudah memanggil sejumlah pihak terkait di KIP Aceh Tamiang untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus yang telah menjadi trending topik pasca diberitakan Waspada.id kemarin.
Kajari Aceh Tamiang, Yudhi Syufriadi belum memberikan penjelasan terkait kasus ini, namun ketika ketemu Waspada.id seusai shalat Jumat (17/10) di Masjid Nurul Yaqin, BTN Satelit Graha, Kajari Aceh Tamiang sambil melangkah naik ke mobilnya mengacungkan jempol kepada Waspada.id.
Tetapi, berdasarkan informasi terbaru diperoleh Waspada.id pada hari ini, Jumat (17/10), angka temuan perkiraan dugaan Tipikor yang terjadi di lembaga pelaksana pesta demokrasi rakyat (baca :KIP Aceh Tamiang) itu kian membengkak dari Rp2,5 miliar bertambah menjadi Rp2,8 miliar lebih.
Ketua KIP Aceh Tamiang, Kamardi Arif yang turut didampingi Komisioner KIP Aceh Tamiang, Mauliza Wira Kesuma ketika dikonfirmasi Waspada.id saat berada di Masjid Nurul Yaqin seusai sholat Juma (17/10), mengatakan untuk menanyakannya kepada Sekretaris KIP Aceh Tamiang, Achmad Yuardha sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Sekretaris KIP Aceh Tamiang, Achmad Yunda ketika dikonfirmasi Waspada.id melalui telepon, Jumat (17/10) menjelaskan, penggunaan anggaran oleh KIP Aceh Tamiang sedang diaudit oleh Inspektorat Aceh Tamiang dan BPK RI.
“Nanti kami berikan klarifikasi terkait penggunaan anggaran di KIP Aceh Tamiang,” ucap Sekretaris KIP Aceh Tamiang yang mengaku dirinya saat ini dalam keadaan kurang sehat. (Id93)
