Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Duplikat Alquran Tulisan Tangan Tgk Chik Direube Dipampang Di Stan Kecamatan Delima

Duplikat Alquran Tulisan Tangan Tgk Chik Direube Dipampang Di Stan Kecamatan Delima
Camat Delima, Karniadi, S.Sos sedang menjelaskan kepada Kasat Samapta Polres Pidie AKP Sopianto tentang sejarang Alquran kuno yang ditulis tangan Tgk Chik Direube. Penjelasan itu disampaikan saat AKP Sopianto dan rombongan mengunjungi Stand Kecamatan Delima, karena tertarik dengan Duplikat Alquran raksasa yang dipampang di depan Stand. Rabu (12/10) Waspada/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada): Jejak dakwah Syeikh Abdus Samad As-Sagaf dari Iskandaria, Mesir, atau dikenal dengan sebutan Tgk Chik Direube, Di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie bukan saja sebatang tongkat. Sebuah Alquran yang diyakini ditulis Tgk Chik Direube masih tersimpan dengan baik.

Untuk menjaga Alquran kuno itu dalam kondisi baik, Pemerintah Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie membuat duplikatnya dalam ukuran besar. Sekarang duplikat Alquran tersebut dipampang di depan Stand Expo Kecamatan Delima, di Gedung Pidie Conventian Center (PCC).

“Ini adalah duplikat Alquran yang diyakini tulisan tangan dari Tgk Chik Direubee. Kalau fotonya yang asli ada di dalam stand,” kata Karniadi, S.Sos, Camat Delima, Kabupaten Pidie, kepada pengunjung di Stand Expo Kecamamatan Delima, Rabu (12/10).

Salah seorang pengujung yang hadir dan ikut melihat duplikat Alquran tulisan tangan dari Tgk Chik Direubee itu adalah Kasat Samapta Polres Pidie AKP Sofyanto. Menurut Karniadi, Tgk Chik Direubee juga memiliki sebutan nama lain, yakni Tgk Chik Dibugeh (Chik Dibugis). Meski dijuluki Tgk Chik Dibugeh, beliau adalah keturunan Aceh yang menyeabar ajaran Islam ke Sulawesi.

Selama menyebarkan Islam di sana, beliau menikah dengan wanita Bugis, dan orang Aceh ini juga membantu Bugis melawan dan mengusir Portugis yang kala itu menjajah Sulawesi. Tgk Chik Direube yang kala itu menyebarkan Islam dan mengusir penjajah Portugis di Sulawesi, lalu disebut dengan Daim atau penolong. Karena logat Daim perkembangannya menjadi Daeng. Saat berangkat haji, dan sekembalinya dari tanah suci, Tgk Chik Direube mendarat di Aceh, tidak lama kemudian berangkat lagi ke Sulawesi.

Tetapi selanjutnya Tgk Chik Direube memilih kembali lagi ke Aceh dan menikahi putri dari ulama di Reubee. Dari perkawinan dengan putri ulama Reubee tersebut lahir dua anak. Satu bernama Zainal Abidin dan satunya lagi Putroe Suni alias Siti Sani.

Anggota DPRK Pidie Daerah Pemilihan (Dapil) 4, Kabupaten Pidie dari Fraksi Nanggroe Restrorasi Kebangsaan, Muhammad Khaizir mengatakan, sebutan Tgk Syik di Reubee, itu adalah gelar yang diberikan masyarakat untuk Syeikh Abdus Samad As-Sagaf dari Iskandaria, Mesir. Beliau datang ke Aceh untuk menyebarkan agama Islam dan menetap di Reubee tepatnya di Gampong Raya Reube.

Tgk Chik Direube mendirikan lembaga pendidikan agama Islam yang dikenal dengan Dayah Tgk Syik di Reubee. Banyak masyarakat dari berbagai daerah lain datang untuk memperdalam ilmu agama Islam dari dayah yang dipimpinya tersebut kala itu. Salah satu muridnya adalah Sultan Iskandar Muda. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE