LANGSA (Waspada): Investasi juga penting tidak hanya berharap belanja negara saja, sebuah daerah akan maju apabila ada ekspor karena nantinya setelah adanya ekspor maka akan tumbuh sebuah pabrik industri terus menuju sebuah pariwisata yang mengeliatkan ekonomi rakyat.
Kepala Perwakilan Kementrian Keuangan Aceh, Said Safwandi mengatakan saat launching perdana ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa, Selasa (7/3).
Dirinya hadir untuk meneruskan Menteri Keuangan bahwa kemajuan sebuah dearah tidak bisa diraih tanpa sinergi, kemajuan itu nampak dalam kesehariannya dan ada legal standingnya.
“Investasi juga penting tidak hanya berharap belanja negara saja, sebuah daerah akan maju apabila ada ekspor dan impor hasil yang harus dikurangi karena akan menggerus devisa kita, apabila ini tidak dilakukan maka akan tidak ada kemajuan yang berarti,” ucap Safwandi yang asli putra Aceh itu.
Kemudian, untuk memajukan ekspor dibutuhkan kerja keras dan dapat diwujudkan apabila ada empat hal dalam waktu singkat yakni energi, quantiti, quality dan sinergi.
“Semoga azam kita bersama menjadi sebuah kenyataan dan kejayaan melalui ekspor perdana ini,” ungkap Safwandi.
Sementara itu, Penasehat Menteri Perikanan dan Kelautan, Prof Rokhmin Dahuri, ke depan, kawasan dimaksud harus berkembang hingga menjadi arus utama lalulintas laut mengangkut hasil industri.
“Tidak tertutup kemungkinan, pelabuhan ini menjadi salah satu lalulintas laut tersibuk dimasa depan. Ini butuh dukungan semua pihak,” ujar Rokhmin Dahuri.
Rokhmin mengaku siap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Langsa dan daerah penyangga seperti Aceh Tamiang dan Aceh Timur agar Pelabuhan Kuala Langsa terus bergelora.
Lain itu, dirinya memandang perlu Pemerintah Aceh mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi di sektor industri, termasuk adanya perguruan tinggi guna mempersiapkan sumberdaya manusianya.
“Bila kita serius, maka saya siap membantu untuk hal tersebut dan ada beberapa alasan yang sangat penting yakni kalau ingin maju yakni investasi, ekspor, impor dan konsumsi,” paparnya.
Sejauh hari ini kita sematkan Muslim sebagai pendekar pejuang Aceh yang telah sudi melakukan perdana ekspor. Apabila ada tumbuh ekspor maka tumbuh ekonomi seperti pabrik, hotel dan UMKM juga maju.
“Menambahkan 3 hal, pelabuhan Kuala Langsa jangan sebagai labuh kapal saja, bangun industri atau pabrik, UMKM serta hidupkan pariwisata,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal ST MT, mengucapan terima kasih dan penghargaan serta selamat kepada semua pihak khususnya Pemerintah Kota Langsa atas terselenggaranya kegiatan ekspor perdana komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan melalui Pelabuhan
Kuala Langsa yang kita laksanakan pada hari ini.
“Peresmian ekspor perdana komoditas unggulan daerah kita ini merupakan suatu capaian yang tentunya harus kita syukuri, karena InsyaAllah akan berdampak pada perputaran roda perekonomian daerah baik di daerah-daerah yang menghasilkan komoditas ekspor tersebut
maupun daerah-daerah penyangga lainnya,” ungkapnya.
Harapannya agar peluang ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya oleh semua pihak, khususnya para pengusaha
kita untuk terlibat aktif menyiapkan, mengidentifikasi dan
menggali potensi komoditas-komoditas unggulan lainnya
yang berorientasi ekspor, agar terjaganya kesinambungan
kegiatan ekspor komoditas kita di masa yang akan datang.
Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan merupakan diantara sektor-sektor yang mempunyai daya tahan yang kuat terhadap berbagai hantaman dinamika perekonomian dunia, tak terkecuali saat terjadinya Pandemi Covid-19.
Dimana banyak sektor lainnya pada saat pandemi mengalami
keterpurukan, namun sektor pertanian, perkebunan dan perikanan mampu bertahan karena sememangnya sektor ini merupakan sektor esensial yang selalu dibutuhkan oleh seluruh manusia untuk bertahan hidup.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, nilai ekspor secara keseluruhan di Aceh dalam dua tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2021, nilai ekspor Aceh mencapai $ 502,40 Juta USD, dan pada tahun 2022 meningkat sebesar 46,91 persen
menjadi $ 738,06 Juta USD.
Demikian juga, apabila kita bandingkan nilai ekspor Aceh antara Bulan Januari dua tahun terakhir, yaitu nilai ekspor Aceh pada Bulan Januari 2022 sebesar $ 31,64 Juta USD, sedangkan Bulan Januari 2023
yang lalu sudah mencapai $ 69,77 Juta USD atau meningkat
mencapai 120,51 persen.
“Mudah-mudahan, dengan dimulainya ekspor komoditas unggulan Aceh melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini, nilai ekspor kita akan terus
meningkat secara signifikan lagi,” urainya.
Diakhir acara Penyerahan sertifikat ekspor dari karatina perikanan kepada CV Nagata serta penyerahan simbolis Donasi gempa Turki dan Suria dari Pemko Langsa kepada perwakilan Pj Gubernur Aceh Rp669 juta, turut hadir Anggota DPRA, Irfansyah, Nova Zahara, Ketua DPRK Langsa, Maimul Mahdi, Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman dan sejumlah pejabat lainnya serta meninjau dua kapal yang akan melakukan ekspor perdana di dermaga Kuala Langsa. (crp).
Teks Foto :
Tampak Pj Wali Kota Langsa, Ir Said Mahdum Majid didampingi Penasehat Menteri Perikanan dan Kelautan, Prof Rokhmin Dahuri dan sejumlah pejabat lainnya saat meninjau dua kapal yang siap berangkat dalam ekspor komoditi andalan melalui Kuala Langsa menuju Port Klang Malaysia, Selasa (7/3).
Waspada/rapian.











