KUTACANE (Waspada): Ratusan masyarakat mengatasnamakan Forum Aceh Tenggara Metuah (Format) melakukan aksi demo di depan Gedung DPRK, Kamis (7/9).
Dalam aksi demo itu massa turut membawa spanduk dan pengeras suara. Pendemo menuntut kesemrawutan tata kelola pemerintahan Aceh Tenggara yang membuat kekisruhan antara eksekutif dan legislatif.
Seperti orasi yang disampaikan Nawi Sekedang SE sebagai penanggung jawab aksi. Dia menyampaikan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan pihaknya kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Tenggara. Pertama kata dia, menuntut agar segala dilakukan harmonisasi antara eksekutif dan Legislatif secara transparan, serta tata kelola keuangan daerah dilaksanakan secara baik dan akuntabel.
Nawi juga meminta kepada pemerintah daerah untuk secepatnya membayar siltap Aparatur Kute (desa) dari Juli hingga saat ini belum juga dibayarkan karena sesuai janji Pj Bupati Syakir akan membayar setiap bulan.
“Selanjutnya kekecewaan kami terhadap Pj Bupati Syakir bukannya membina anak kandung nya pemerintah desa ini malah melaporkan 44 Desa ke penegak aparat hukum. Jadi kami meminta Pj Bupati Syakir untuk segera mencabut laporan ke Aparat Penegak Hukum,” ujarnya.
Nawi menegaskan atas kinerja Pj Bupati Syakr, Forum Aceh Tenggara Metuah menolak perpanjangan masa jabatan Syakir, serta meminta agar DPRK tidak menerbitkan rekomendasi perpanjangan masa jabatan Syakir selaku Pj Bupati Aceh Tenggara.
“Begitu juga kami meminta kepada Pj Gubernur Aceh dan Menteri Dalam Negeri RI untuk tidak memperpanjang masa jabatan Pj Bupati Syakir, yang masa tugasnya berakhir Oktober tahun ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRK Agara Jamudin Selian mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas nama Forum Aceh Tenggara Metuah yang sudah menyampaikan aspirasinya dan akan memasilitasi tuntutan dari perwakilan mereka.
“Oleh sebab itu, karena ini memang kita berada dalam jalan umum, jalan protokol agar bisa menjaga ketertiban berlalulintas, kami sarankan teman-teman yang menyampaikan aspirasi agar dapat kiranya kita berdialog dan berdiskusi langsung di gedung DPRK apa yang disampaikan bisa diselesaikan dengan dingin,” cetus Jamudin Selian yang didampingi sejumah dewan lainnya.
Ratusan pendemo sebelum berkumpul di halaman Stadion H. Syahadat Kutacane dengan berjalan longmarch menuju kantor DPRK Aceh Tenggara untuk menyampaikan aspirasi dengan berjalan kaki dan menggunakan becak, dan sepeda motor dikawal ketat oleh aparat dari Polres Aceh Tenggara. (cseh)