SIMEULUE (Waspada): Sejumlah elemen masyarakat di Simeulue berharap pada Pemerintah untuk membantu mempercepat realisasi program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) tahun 2025 di pulau itu.
Harapan di atas diantaranya disampaikan salah seorang fungsionaris DPD II Golkar Kabupaten Simeulue, Jumari Atmaja (foto) kepada Waspada Selasa (15/7).
“Kita sangat mendukung yang namanya program TNI Manunggal Masuk Desa, mempercepat pembangunan daerah. Soal tidak bisa sendiri, dalam hal realisasi di lapangan. Soal anggaran. Kita mendorong Pemda nya,” ujar Jumari.
Plt. Kepala Desa Lafakha Safri Amin pada awal Mei lalu mengirim surat kepada Dandim Simeulue memohon penempatan program TMMD 2025 untuk menangani peningkatan jalan akses kelahan pertanian dan perkebunan di desanya sepanjang kurang lebih 6800 meter.
Kemudian dalam surat berlogo daerah nomor: 005/101/2025, Safri Amin juga meminta agar TMMD dapat membangun tambahan satu rumah warga miskin serta dua unit sumur bor untuk mengairi lahan pertanian desa Lafakha.
Dandim Simeulue Letkol. Arm. Qomarus terkait kendala belum terealisasinya TMMD tahun 2025 Simeulue yang sudah memasuki triwulan III mengungkapkan, “dana awal yang sudah diusulkan di ABPK Murni tahun 2025 dicancel. Dijanjikan di APBK Perubahan 2025, muda-hmudahan tidak meleset lagi”.
Sekda Simeulue yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) Simeulue Dodi Juliardi Bas yang dikonfirmasi Waspada via pesan WhatsApp Selasa (15/7) pagi membenarkan kendala soal pelaksanaan TMMD 2025 di Simeulue yang belum terealisasi.
“Waalaikumsalam Pak Rahmad, di APBK 2025 awalnya sudah kita anggarkan 1 miliar, namun keluarnya Peraturan Menteri Keuangan terkena efisiensi anggaran. Atas petunjuk pimpinan kita rencanakan jika mendapatkan kesepakatan dan persetujuan melalui penetapan dari DPRK Simeulue pada APBK-P 2025 sebesar angka awal 1 M namun terkait APBK-P 2025 masih dalam pembahasan tim TAPK,” ucap Dodi. (b26)
