Gajah Liar Ditemukan Mati, Diduga Keracunan Pupuk

- Aceh
  • Bagikan
Gajah Liar Ditemukan Mati, Diduga Keracunan Pupuk

Drh Anhar Lubis bersama petugas BKSDA dan Tim EPT FKL serta unsur muspika mengamati gajah sumatera yang mati di Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (31/1). Waspada/Muhammad Ishak

INDRA MAKMU (Waspada): Setelah ditemukan dalam kondisi kritis, gajah sumatera usia 6,5 tahun akhirnya mati di Dusun Emplasmen, Gampong Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (31/1) sekira pukul 17:30. Namun sebelumnya, satwa liar dilindungi itu sempat diobati dan selalu dipantau pergerakannya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, membenarkan adanya gajah sumatera mati di pedalaman Aceh Timur, bahkan setelah dilakukan nekropsi lalu gajah dikuburkan di lokasi.

“Sebelum dikuburkan, gajah diambil tindakan nekropsi guna diambil beberapa sampel organ bagian dalam dengan tujuan dilakukan uji laboratorium,” kata Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, dalam siaran pers diterima, Sabtu (1/2).

Menurutnya, gajah sumatera tersebut mati setelah tiga kali diobati dengan memberikan obat dalam bentuk cairan infus, karena berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diketahui kondisi mulut dan lidah telah mengalami infeksi dan berwarna merah serta bernanah. Bahkan kotorannya telah berubah menghitam dan berukuran kecil.

Gajah Liar Ditemukan Mati, Diduga Keracunan Pupuk
Drh Anhar Lubis, bersma petugas BKSDA dibantu Tim EPT FKL melakukan nekropsi terhadap gajah sumatera yang mati di Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (31/1). Waspada/Muhammad Ishak

“Hasil diagnosa sementara, kemungkinan besar organ pencernaan mengalami kerusakan dan infeksi. Begitu juga bagian vagina mengalami pendarahan diduga akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung racun atau sejenisnya yang berdampak terhadap kerusakan pencernaan bagian dalam,” sebut Ujang Wisnu Barata.

Setelah pengobatan, tim kesehatan kembali melakukan pengobatan terhadap gajah liar dengan memberikan cairan tambahan, obat dan vitamin. “Hasil pemeriksaan tim medis bahwa kondisi gajah masih belum banyak kemajuan, karena diduga bagian organ ginjal dan metabolisme pencernaan telah terganggu,” urainya.

Disaat penanganan medis, gajah mengeluarkan urin dan feses yang berwarna hitam dan berbau busuk. Hal ini terindikasi bahwa metabolisme pencernaan mulai bereaksi. Tim medis mengambil sampel darah kedua untuk dilakukan uji laboratorium.

“Setelah dilepas dan pergerakannya terus dipantau, lalu tim kembali melakukan pengobatan terhadap gajah. Kondisi gajah sudah lebih baik dari sebelumnya dan gajah bergerak mengarah jauh ke dalam hutan sekunder dan diharapkan gajah betina tersebut dapat bergabung dengan kelompoknya.

“Selang tiga hari dari pengobatan ketiga, hasil monitoring tim menemukan kondisi gajah dalam keadaan lemas di Gampong Julok Rayeuk Selatan. Kondisinya tidak bisa tertolong lagi, sehingga gajah itu mati,” demikian Ujang Wisnu Barata. (b11).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Gajah Liar Ditemukan Mati, Diduga Keracunan Pupuk

Gajah Liar Ditemukan Mati, Diduga Keracunan Pupuk

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *